kievskiy.org

Pengetahuan Sejarah dan Upaya Mitigasi Gempa Cianjur

Warga melintasi reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa di Kampung Kedunggirang, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat 25 November 2022. Pengetahuan akan sejarah gempa menjadi penting dalam upaya mitigasi.
Warga melintasi reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa di Kampung Kedunggirang, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat 25 November 2022. Pengetahuan akan sejarah gempa menjadi penting dalam upaya mitigasi. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Radian Dadan Mulyana, 67 tahun, tak pernah menyangka kampungnya akan luluh lantak saat gempa mengguncang Kabupaten Cianjur, Senin 21 November 2022.

Warga Kampung Mangun, RT 03 RW 04, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang tersebut mengatakan, wilayahnya belum pernah dilanda gempa hebat yang begitu merusak seperti itu.

"Teu acan kantos, lini-lini biasa (Dulu belum pernah terjadi gempa seperti ini yang merusak banyak bangunan, hanya gempa-gempa biasa)," ucapnya kepada "PR" di kampungnya, Jumat 25 November 2022.

Radian selamat dalam kejadian yang membuat rumahnya ambruk tersebut. Namun, ibunya sempat terperangkap dalam reruntuhan puing-puing rumah hingga terluka di bagian tangan. Beruntung sang ibu bisa dikeluarkan dari reruntuhan itu oleh warga.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Monas Berayun Akibat Gempa di Cianjur?

Hal serupa juga dikemukakan Isah Aisah (53), warga RT 3 RW 5 Kampung Mangun.‎ Baginya, lindu pada Senin menjelang sore tersebut baru pertama kali dialaminya sebagai gempa paling merusak dampaknya.

Dulu, lanjutnya, kekuatan gempa paling banter cuma membuat genteng-genteng rumah warga berjatuhan.

"Enggak seperti sekarang ini, (rumah) ambruk-ambruk," ujarnya.

Pengetahuan warga memang terbilang minim akan potensi gempa yang merusak di Cianjur.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat