kievskiy.org

Kota Sukabumi Langganan Banjir saat Hujan Deras, Warga Sebut Drainase Tak Berfungsi

Kota Sukabumi kembali dikepung banjir sejak kawasan ini diguyur hujan deras, Senin, 5 Desember 2022. BPBD Kota Sukabumi mencatat hingga Senin petang ada 15 titik bencana pohon tumbang, banjir dan longsor akibat guyuran hujan deras.
Kota Sukabumi kembali dikepung banjir sejak kawasan ini diguyur hujan deras, Senin, 5 Desember 2022. BPBD Kota Sukabumi mencatat hingga Senin petang ada 15 titik bencana pohon tumbang, banjir dan longsor akibat guyuran hujan deras.

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa kawasan di Kota Sukabumi kembali dikepung banjir sejak kawasan ini diguyur hujan deras pada Senin, 5 Desember 2022.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat hingga Senin petang ada 15 titik bencana pohon tumbang, banjir dan longsor akibat guyuran hujan deras. Paling parah banjir dan longsor terjadi di Kecamatan Gunungpuyuh.

Banjir tercatat merendam beberapa rumah warga di Kelurahan Karamat dan menyebabkan tanggul pembatas jalan di Jalan Gotongroyong jebol. Petugas BPBD terus disiagakan untuk melakukan penanganan di lokasi-lokasi banjir dan longsor.

Baca Juga: Jembatan Cikereteg Bogor Mulai Ambles, Rute ke Sukabumi dan Jakarta Terganggu

Selengkapnya cek YouTube Pikiran Rakyat


Warga Jalan Gotongroyong, Kecamatan Gunungpuyuh, Risris Rizal Ali Perkasa (45) mengaku sudah berulang kali melaporkan ihwal kekhawatiran tanggul pembatas jalan jebol akibat banjir. Apalagi posisi tanggul jebol ini berada tepat di depan rumahnya.

Risris sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak-pihak terkait, bahkan hingga ke Wali Kota Sukabumi. Namun Risris belum kunjung mendapat kejelasan.

“Perlu disampaikan bahwa kerusakan yang timbul akibat kejadian tersebut bukan hanya untuk keluarga saya, tapi untuk masyarakat sekitar. Sebelumnya kami sudah memohon kepada Pemkot Sukabumi, termasuk kepada Pak Wali Kota Sukabumi. Tapi sampai saat ini tidak ada realisasi, malah cenderung diacuhkan. Padahal secara pribadi saya sudah melakukan tindakan preventif dengan membuat tanggul kecil, melebarkan jalan wakaf pribadi untuk masyarakat. Partisipasi masyarakat terus dituntut, tapi peranan dan perhatian dari pemerintah omong kosong belaka. Mungkin ini saatnya masyarakat bertindak sendiri, lebih baik langsung ke Pak Gubernur Ridwan Kamil saja,” ujar Risris.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat