PIKIRAN RAKYAT - Pengamat terorisme dan mantan pimpinan Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas menyebut tujuan pelaku peledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar ingin menunjukkan eksistensi.
"(Tujuannya) menunjukkan eksistensi bahwa kelompok mereka masih ada," ujarnya saat dikonfirmasi Pikiran-rakyat.com pada Rabu, 8 Desember 2022.
Nasir pun menduga bahwa pelaku peledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar tidak bekerja sendiri atau lone wolf.
Menurutnya, pelaku peledakan tersebut dapat dikatakan terorganisasi dan tergabung dalam kelompok kecil.
Baca Juga: Selain Polisi Satu Warga Turut Jadi Korban Ledakan Astana Anyar
"Sulit untuk disebut itu operasi lone wolf, perlu dicek latar belakang pelaku. Maka saya melihat si pelaku terorganisir dalam kelompok kecil," kata dia.
Nasir melanjutkan, berdasarkan modus maupun ciri yang ditemukan dilokasi kejadian, pelaku merupakan kelompok Jamaah Ansharut Dhaualah (JAD) yang terafiliasi dengan ISIS.
"Dari modus operandi dan ciri yang ditemukan, sudah pasti pelaku dari kelompok JAD yang berafiliasi dengan ISIS," tuturnya.
Nasir mengatakan para kelompok tersebut memang anti dengan NKRI dan menganggap mereka sebagai musuh Islam.