kievskiy.org

Daya Angkut Minim, 2.000 Ton Sampah Menumpuk di Jalan Arteri Bogor

Ilustrasi sampah elektronik.
Ilustrasi sampah elektronik. /Pexels/Francesco Paggiaro

PIKIRAN RAKYAT - Timbunan sampah masih sering terlihat di tepian jalan-jalan arteri Kabupaten Bogor. Salah satu penyebabnya adalah minimnya daya angkut sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga.

Kepala DLH Kabupaten Bogor, Ade Yana Mulyana mengungkapkan, produksi sampah di Kabupaten Bogor mencapai sekitar 2.800 ton per hari. Sementara, daya angkut sampah DLH Kabupaten Bogor hanya sekitar 700 ton per hari.

Dengan kata lain, masih ada sekitar 2.150 ton sampah, baik dari rumah tangga, restoran, perkantoran, mau pun industri tidak terangkut oleh truk besar berwarna kuning milik Pemkab Bogor tersebut.

Tidak heran, tumpukan sampah kerap dijumpai di tepi-tepi jalan Bumi Tegar Beriman. Truk sampah milik DLH hanya sekitar 200 unit. Sementara, jumlah ideal armada truk pengangkut sampah di Kabupaten Bogor sekitar 600 unit, dengan asumsi satu unit truk melayani 10.000 penduduk.

Baca Juga: Warga Bandung dan Jabar Tidak Takut Teror, tapi Harus Tetap Waspada

"Selama ini belum terangkut semua karena luas wilayah kita dan penduduk yang sangat besar. Yang tidak terangkut ini yang perlu penanganan lebih lanjut," kata Ade Yana.

Menurut Ade Yana, dengan adanya bank sampah, pembuatan lubang-lubang biopori, dan pengolahan dengan TPS3R mampu mengurangi sampah. Meski tidak signifikan, hal itu cukup membantu mengurangi timbunan sampah di Bumi Tegar Beriman.

"Produksi sampah sudah berkurang paling 8 persen. Tapi, bank sampah dan lainnya itu sudah bisa mengurangi 30 persen sampah yang tak terangkut," ujarnya.

Saat ini, DLH mencatat 353 bank sampah dan 32 Eco Village dan 144 Kampung Ramah Lingkungan (KRL) tersebar di Kabupaten Bogor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat