kievskiy.org

Kegiatan Tatap Muka di Sekolah di Kota Bekasi dan Indramayu Picu Polemik, Ridwan Kamil Beri Jawaban

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil saat jumpa pers di halaman Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa 07 Juli 2020./*DOK HUMAS PEMPROV JABAR
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil saat jumpa pers di halaman Mapolda Jabar, Kota Bandung, Selasa 07 Juli 2020./*DOK HUMAS PEMPROV JABAR /DOK HUMAS PEMPROV JABAR

PIKIRAN RAKYAT - Adanya kegiatan tatap muka di sekolah di wilayah Kota Bekasi dan Indramayu memicu polemik di masyarakat. Apalagi seharusnya ‎kegiatan belajar mengajar di saat pandemi Covid-19 ini masih harus secara daring kecuali di zona hijau.

Pemerintah Kota Bekasi misalnya, telah mencontohkan SMAN 2 Bekasi untuk menjadi percontohan kegiatan belajar mengajar mulai Senin 13 Juli 2020. Kegiatan tersebut adalah untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Di SMAN 2 Bekasi ini para siswa yang masih menggunakan pakaian SMP dicek terlebih dulu suhu tubuhnya sebelum masuk sekolah. Para siswa baru ini bahkan sudah berkumpul dengan menjaga jarak di halaman sekolah tersebut.

Baca Juga: Lima Tahanan di Palembang Kabur, Dua Berhasil Ditangkap dan Tiga Orang Masih Menjadi Buronan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun‎ mengatakan sebenarnya sah-sah saja sekolah melaksanakan tatap muka. Hanya saja sekolah tersebut harus berada di zona hijau sehingga sudah dipastikan bebas dari penyebaran Covid-19.

"Jadi dengan laporan ini akan saya cek sekolah tersebut apakah masuk di zona hijau atau bukan. Jika tidak berada di zona hijau maka tatap muka dilarang jika tidak dilaksanakan maka artinya ada pelanggaran di sini. Namun bila masuk zona hijau artinya ada diskresi," katanya. 

Minggu ini pun lanjut Ridwan akan ada proses transfer dari level kewaspadaan provinsi akan menggunakan level kewaspadaan gugus tugas Nasional.

Baca Juga: Periksa Kekasih Editor Metro TV, Polisi Selidiki Kemungkinan Adanya Orang Ketiga

"Jadi nanti akan ditranslasi merah, oranye, kuning, hijau. Hanya saja hari ini belum ada pengumuman terkait status level kewaspadaan tersebut, karena belum translasi," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat