PIKIRAN RAKYAT - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir akan memasang alat pendeteksi pergerakan tanah buatan Finlandia di sejumlah titik rawan bencana longsor.
"Saya akan pasang alat itu di dua titik, yakni di Cadas Pangeran dan daerah Waduk Jatigede. Ini upaya pemerintah daerah untuk melindungi warganya dari kerawanan bencana alam," kata Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir di Pamulihan, Sumedang, belum lama ini.
Ia mengatakan, alat buatan Finlandia itu, bisa menjadi EWS (early warning system/sistem peringatan dini) longsor. Terlebih alat tersebut cukup canggih yang menggunakan tekhnologi navigasi satelit.
Baca Juga: Sesar Cugenang Biangnya Gempa Cianjur, BMKG: Patahan Aktif Baru yang Membentang Lintasi 9 Desa
"Dengan alat itu, bisa ketahuan kalau terjadi pergerakan tanah berpotensi longsor," ujar Dony.
Dengan alat itu, lanjut dia, bisa menjadi acuan pemerintah untuk mengambil kebijakan dan langkah pencegahan terjadinya longsor yang bisa membahayakan keselamatan jiwa masyarakat.
"Contohnya di Jalan Cadas Pangeran. Ketika di tebing Jalan Cadas Pangeran terjadi pergerakan tanah, kami bisa langsung membuat kebijakan kendaraan tidak boleh melewati jalan tersebut, khawatir pergerakan tanahnya menimbulkan longsor. Jadi, mencegah sebelum terjadi," tuturnya.
Lebih jauh Bupati Dony menjelaskan, Pemkab Sumedang awal tahun depan, terlebih dahulu akan melakukan uji coba pemasangan alat tersebut di Jalan Cadas Pangeran.
Jika alat itu hasilnya akurat dan efektif mendeteksi pergerakan tanah, Pemkab Sumedang akan memasangnya di daerah rawan longsor di Jalan Cadas Pangeran dan daerah Waduk Jatigede.