/photo/2020/07/15/4230735164.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan membatasi kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren untuk mengurangi resiko penularan Coronavirus Disease 2019. Upaya tersebut dilakukan setelah ada penambahan kasus baru Covid-19 di daerahnya.
"Kalau Purwakarta masih di zona biru maka pesantren bisa mengakomodasi 30 persen daripada santrinya. Kalau jadi zona kuning, jangan dulu ada kegiatan belajar tatap muka," tutur Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Rabu 15 Juli 2020.
Hal itu diakui di luar kewenangan dinas pendidikan daerahnya. Karena itu, Anne telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk melaksanakan komitmen yang telah disepakati dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 tingkat Provinsi Jawa Barat pekan lalu.
Baca Juga: Tepati Janji, Anang Hermansyah dan Ashanty Berangkatkan 2 Anak Angkatnya ke Pesantren
Anne berpesan kepada para siswa baru untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Hal itu disampaikannya saat mengisi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) hari kedua melalui konferensi video secara daring.
"Kami sepakat melaksanakan belajar mengajar secara virtual atau daring," kata Anne.
Untuk itu, ia pun mengintruksikan dinas pendidikan daerahnya untuk mengecek sarana dan prasarana penunjang proses pendidikan siswa.
Baca Juga: Ikan Buas Terjerat Pancing Warga di Waduk Sempor, Predator yang Bisa Tumbuh Seukuran Orang Dewasa
Kegiatan MPLS kali ini diikuti para pejabat Dinas Pendidikan, kepala sekolah hingga perwakilan siswa dari seluruh Purwakarta sebanyak 1.000 peserta. Bupati menyampaikan materi seputar kesiapan pemerintah, sekolah dan peserta didik dalam menyongsong era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan pencegahan penularan Covid-19.