kievskiy.org

Kemensos Bakal Dampingi Korban Gempa Cianjur Hingga Berani Tinggalkan Lokasi Pengungsian

Siswa-Siswi SDN Lembur Tengah melaksanakan Ujian Akhir Semester di Tenda Darurat di Lapang Arsela, Kecamatan Cianjur, Senin 12 Desember 2022.
Siswa-Siswi SDN Lembur Tengah melaksanakan Ujian Akhir Semester di Tenda Darurat di Lapang Arsela, Kecamatan Cianjur, Senin 12 Desember 2022. /Pikiran Rakyat/Muhammad Ginanjar Pikiran Rakyat/Muhammad Ginanjar

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan pihaknya bakal mendampingi para korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat hingga mereka meninggalkan lokasi pengungsian yang saat ini ditempati.

Menurut dia Kementerian Sosial (Kemensos) tidak memiliki batas waktu tertentu kapan harus meninggalkan para korban bencana.

Pendampingan kepada para korban gempa bumi Cianjur dilakukan hingga mereka benar-benar mandiri, seperti yang telah dilakukan Kemensos di Majene, Sulawesi Barat dan erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.

Demikian kata Risma ditemui seusai peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) di Alun-alun Ida Dewa Agung Jembe, Klungkung, Bali, Selasa 20 Desember 2022.

Baca Juga: BRI Liga 1: Persib Tanpa 8 Pemain, Gairah Maung Bandung Diungkap

"Kita akan dampingi mereka enggak tahu sampai kapan. Di Majene kami dampingi 2 tahun, di Semeru 7 bulan," ujarnya.

"Jadi sampai mereka bisa mandiri atau mereka bisa bertempat tinggal di hunian sementara," tuturnya.

Mantan Wali Kota Surabaya itu mengatakan saat ini jumlah pengungsi di Cianjur berangsur-angsur berkurang.

Hal itu terlihat dari berkurangnya biaya bantuan dapur umum yang dikeluarkan oleh Kemensos.

"Dulu di awal, tiap hari kami beri bantuan makanan dari dapur umum itu sekitar Rp70.000, pernah sampai Rp100.000 per hari per makan. Sekarang rata-rata Rp50.000 - Rp60.000 per sekali makan per hari," tuturnya.

Sementara, Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memutuskan tidak memperpanjang status tanggap darurat bencana akibat gempa 5,6 magnitudo yang menghantam wilayah tersebut pada 21 November 2022.

Baca Juga: Warga Ciampea Kabupaten Bogor Minim MCK, Kesehatan Warga Terancam

Artinya, masyarakat terdampak akan kembali melanjutkan lembaran baru kehidupan seperti biasanya setelah kehilangan materi, rumah, bahkan nyawa keluarga dan kerabat yang tak tertolong.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal mengatakan, status tanggap darurat bencana gempa Cianjur resmi berakhir pada 20 Desember berdasarkan hasil rapat dengan BNPB.

Dengan demikian, masa transisi menuju pemulihan kemudian akan dimulai pada Rabu 21 Desember 2022.

Meski sudah berakhir, Fatah memastikan korban gempa yang masih berada di tenda pengungsian akan dicukupi semua kebutuhannya selama masa transisi.

"Pemerintah akan tetap memperhatikan korban gempa yang masih bertahan di tenda pengungsian selama masa transisi, semua kebutuhan pengungsi korban gempa akan tetap dipenuhi pemerintah daerah," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat