kievskiy.org

Hendak Tawuran, Siswa SMK di Majalengka Bersenjata Tajam Ditangkap Polisi

6 Siswa SMK di Majalengka ditangkap polisi saat hendak tawuran, ada siswa yang membawa senjata tajam.
6 Siswa SMK di Majalengka ditangkap polisi saat hendak tawuran, ada siswa yang membawa senjata tajam. /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Enam siswa Sekola Menengah Kejuruan di Kabupaten Majalengka ditangkap polisi saat hendak tawuran, ada salah seorang siswa diantaranya membawa senjata tajam berupa celurit berukuran panjang.

Menurut keterangan Kapolres Majalengka Ajun Komisaris Besar Polisi Edwin Affandi disertai Kasat Reskrim Ajun Komisaris Febri Samosir, Rabu 21 Desember 2022, keenam siswa tersebut diamankan pada Selasa 13 Desember 2022 pekan kemarin saat berada di Perempatan Lampu Merah Kadipaten, yang diduga hendak melakukan aksi tawuran dengan siswa dari sekolah lain.

“Dari hasil penyidikan para pelajar ini memiliki keterkaitan antara penemuan senjata tajam oleh polisi dengan beberapa kasus tawuran yang terjadi sebelumnya, di wilayah Kadipaten,  Sumberjaya dan Kecamatan Sindangwangi dengan motif dendam antar sekolah," ungkap Kapolres.

"Sebelumnya juga ada laporan ke Polsek Kadipaten yang menyebutkan bahwa ada satu tersangka SA yang telah dianiaya pihak lain sehingga mereka dendam,” katanya.

Baca Juga: Polres Tangerang Pecat 2 Anggotanya karena Bolos 30 Hari, Salah Satunya Mengaku Sudah Enggan Jadi Polisi

Orang yang menganiaya pelajar berinisial SA (16) tersebut adalah DSL warga Kecamatan Dawuan, yang mengaku emosi karena keponakan yang sudah DO dari SMA PGRI dan berencana pindah sekolah diajak tawuran oleh SA dan S.

Dari kasus tersebut menurut Kapolres, pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap para pelajar, keluarga pelapor maupun terlapor telah membuat kesepakatan untuk berdamai.

Penyelesaian kasus dilakukan melalui restorative justice, Terkecuali pelajar yang membawa senjata tajam akan dilakukan pendalaman terhadap kasusnya.

Disampaikan Kapolres berdasarkan hasil penelusuran, ada konflik antar pelajar yang menyebabkan timbulnya perpecahan di antara mereka. Ada banyak remaja yang mencari kebanggan semu atas identitas sekolahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat