kievskiy.org

Bantuan Pemerintah Tak Kunjung Ada, Warga Cipatujah Tasikmalaya Swadaya Perbaiki Irigasi

Warga Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, bergotong royong memperbaiki saluran irigasi pada Rabu 28 Desember 2022 secara swadaya.
Warga Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, bergotong royong memperbaiki saluran irigasi pada Rabu 28 Desember 2022 secara swadaya. /Pikiran Rakyat/Aris Muhamad Fitrian Pikiran Rakyat/Aris Muhamad Fitrian

PIKIRAN RAKYAT - Masyarakat Desa Padawaras Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya akhirnya bergotong royong untuk memperbaiki saluran irigasi Bendungan Padawaras yang beberapa waktu lalu jebol, Rabu 28 Desember 2022. Upaya ini dilakukan agar lahan persawahannya bisa digarap pada musim tanam kali ini.

Kegiatan gotong royong dilakukan warga karena hingga beberapa waktu berlalu, belum ada respons dari pemangku kebijakan terkait untuk memperbaiki saluran irigasi yang rusak tersebut.

Padahal, irigasi tersebut jebol di beberapa titik, seperti di Blok Cibeber, Blok Cinangka, dan Blok Pasir Taminang. Akibat jebolnya saluran irigasi itu, sekira 600 hektare area persawahan yang berada di tiga desa yakni Desa Padawaras, Desa Kertasari, dan Desa Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya terancam gagal tanam pada musim penghujan kali ini.

Kepala Desa Padawaras Yayan Siswandi mengatakan, gotong royong dalam upaya memperbaiki saluran irigasi Padawaras yang jebol dilakukan dalam beberapa tahap.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Rumah dan Saluran Irigasi di Cisarua dan Padalarang Bandung Barat Rusak Digerus Longsor

Tahap pertama dilakukan dengan mengumpulkan material bahan bangunan, seperti batu, pasir, semen, dan lainnya ke lokasi terdekat dengan titik irigasi yang jebol. Tahap selanjutnya, perbaikan dilakukan walau dengan peralatan dan bahan seadanya.

"Ada sekitar 250 warga melakukan pengangkutan material bahan bangunan secara estafet ke lokasi irigasi yang jebol. Kami melakukan ini karena sawah kami ingin segera terairi dan ditanami," ujar Yayan, Rabu 28 Desember 2022.

Diutarakan Yayan, akibat kerusakan saluran irigasi tersebut kini sekitar 600 hektare sawah terbengkalai dan gagal tanam. Sebelumnya, warga sudah mengusulkan perbaikan.

Hanya, selama tiga bulan ini, tidak kunjung ada respons, apalagi upaya perbaikan dari pihak pengelola bendungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat