kievskiy.org

BPBD Cianjur Prioritaskan Mitigasi Bencana di 16 Kecamatan

Warga melintasi reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa di Kampung Mangun, Desa Mangun­kerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat , 25 November 2022 lalu.
Warga melintasi reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa di Kampung Mangun, Desa Mangun­kerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jumat , 25 November 2022 lalu. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Cianjur, fokus pada penanganan bencana, khususnya pada mitigasi usai bencana gempa bumi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal mengatakan, mitigasi diperlukan dalam kondisi normal.

"Tentunya mitigasi bencana diperlukan sekali, apalagi sekarang tidak normal pasca bencana, seperti halnya gempa susulan sering terjadi," kata Fatah, melalui sambungan telepon, Rabu, 18 Januari 2023.

Ia mengatakan, dalam skup Kabupaten, Cianjur sangat luas dengan cakupan 32 Kecamatan, namun berbicara mitigasi setelah bencana di 16 Kecamatan terdampak.

Baca Juga: Air Mata Jaksa Bacakan Tuntutan Bharada E, Eliezer's Angels Teriaki JPU hingga Sidang Berakhir Ricuh

"Tidak kalah penting sebetulnya di wilayah selatan harus banyak yang mendapatkan perhatian, yang dibukit patut diwaspasai, terkait mitigasi dan kontigensi bencana sangat perlu, dan menjadi tupoksi kami," tuturnya.

Fatah mengatakan, dalam mitigasi bencana korelasi ada 6 dokumen yang harus disiapkan pada ajuan 2023.

"Bagaimana dokumen ini ada sebagai panduan ketika terjadi bencana, anggaran belum bisa dirincikan hanya permohonan saya sampaikan ke pemerintah daerah agar bisa direalisasikan dan diakomodir," katanya.

Baca Juga: Permalukan AC Milan 3-0, Inter Milan Juara Piala Super Italia

Ia mengatakan, ada Mitigasi Struktural dan Mitigasi Non Struktural, di mana Mitigasi Non Struktural merupakan kegiatan BPBD untuk mengadakan kajian khusus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat