kievskiy.org

Citarum Harum, Refleksi Perilaku Manusia terhadap Hutan dan Alam

Ilustrasi sungai Citarum.
Ilustrasi sungai Citarum. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKIRAN RAKYAT - Citarum kembali diungkap ”PR” Senin 16 Januari 2023. Sejumlah biaya penanganan sungai besar di Jawa Barat telah digelindingkan. Hasilnya belum seperti yang diharapkan. Boleh jadi upaya tersebut berlomba dengan perlakuan menyimpang terhadap Citarum juga sungai yang lain.

Hal demikian bisa berangkat dari asumsi umum yang masih menganggap sungai sebagai pantat yang tidak perlu dirawat dan jadi buangan hajat. Bila pandangan itu masih kental, tidak berlebihan jika Citarum pun menjadi kotor, berlimbah serta markas tumpukan sampah.

Gerakan menjernihkannya juga telah memakan biaya besar dengan hasil yang belum menggembirakan. Hal demikian bisa disebabkan tidak seragamnya mindset seluruh stakeholder. Pebisnis bisa mengalkulasi dari sisi biaya produksi yang yang dianggap mahal jika harus dijernihkan sebelum dibuang ke sungai.

Pantat

Baca Juga: Baru Setahun Dibangun oleh BBWS Citarum, Tanggul di Muaragembong Bekasi Jebol

Bisa jadi pemerintah harus belajar banyak dari pengalaman tim yang mengawal Citarum. Bila merujuk Kast (1981), suatu kebijakan tidak berangkat dari keinginan aktor yang menyusunnya. Ada lingkungan yang saling bertalian di dalamnya.

Bisa jadi hal ini akan menjauhkan dari hasil yang diinginkannya. Bisa aktor tidak menghendaki masyarakat sekitar sungai korban jika terjadi luapan airnya. Bisa jadi juga penebangan hutan di hulu sungai bukan harapannya.

Benturan kepentingan antarpihak menjadikan sikap dan persepsi terhadap sebuah tujuan menjadi tidak bulat saat dilaksanakan. Dalam posisi ini, pemerintah pastilah menjadi pihak sentral untuk menengahi dengan fokus pada keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat. Oknum masyarakat pun sering terprovokasi sehingga bertindak sembarangan yang merugikan dirinya sendiri.

Boleh jadi banyak sampah sungai berangkat dari rumah tangga akibat sungai tidak lagi digunakan MCK. Dampaknya, sungai menjadi telantar dan hanya dipentingkan para petani dan petambak udang.

Baca Juga: Menimbang Nasib Sungai Citarum Setelah TNI Pergi, Partisipasi Publik Dinanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat