PIKIRAN RAKYAT - Bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar dapat menjadi ganjalan dukungan publik pada Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Barat. Terlebih jika Ridwan Kamil dicalonkan sebagai calon wakil presiden atau menjadi juru kampanye sosok yang dijagokan Golkar.
Demikian hasil studi yang dilakukan ilmuan politik, Prof. Saiful Mujani dalam ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode ”Ridwan Kamil dan Calon Presiden Golkar” di kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 26 Januari 2023.
Dalam simulasi sebelas nama survei SMRC Desember 2022, Ridwan Kamil mendapatkan dukungan publik 7,1 persen. Posisi pertama ditempati Ganjar Pranowo dengan 27,3 persen, disusul Anies Baswedan 20 persen, dan Prabowo Subianto 19,8 persen. Ridwan Kamil berada di posisi keempat. Posisi ini, menurut Saiful, tidak terlalu buruk, tapi juga belum cukup kompetitif.
Menurut Saiful, para tokoh yang mendapatkan dukungan publik yang lumayan baik memiliki latar belakang gubernur. Ada Ganjar sebagai gubernur Jawa Tengah, Anies mantan gubernur DKI Jakarta, dan Ridwan Kamil gubernur Jawa Barat. Jika dilihat dari data ini, untuk menjadi calon presiden, Ridwan Kamil masih berat.
Baca Juga: 80 Personel Dikerahkan Patroli di Kota Bandung untuk Berikan Rasa Aman
“Berdasarkan data ini, untuk menjadi calon (presiden) dari Golkar, (Ridwan Kamil) belum meyakinkan,” kata Saiful, pendiri SMRC dalam keterangannya.
Berdasarkan tren setahun terakhir, dari Desember 2021 ke Desember 2022, suara Ridwan Kamil mengalami kenaikan dari 4,2 persen menjadi 7,1 persen. Kenaikan ini tidak cukup tajam untuk mendekati suara Ganjar, Anies, dan Prabowo.
Saiful menambahkan, Ridwan Kamil memiliki nilai yang agak khusus karena merupakan Gubernur Jawa Barat yang memiliki jumlah pemilih terbesar di Indonesia, sekitar 17 persen.
Dengan demikian Golkar mengajak Ridwan Kamil bergabung guna menarik pemilih untuk pemilihan legislatif maupun untuk pemilihan presiden.
Baca Juga: Viral Badut Masturbasi di Cakung, Polisi: Selama Saya di Sini, Baru Pertama