kievskiy.org

Tersapu Angin Kencang hingga Terendam Banjir, Puluhan Rumah Warga di Bekasi Rusak

Banjir merendam permukiman warga di Kampung Kali Ulu, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/2/2023). Selain banjir, puluhan rumah lainnya rusak akibat tersapu angin kencang.
Banjir merendam permukiman warga di Kampung Kali Ulu, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/2/2023). Selain banjir, puluhan rumah lainnya rusak akibat tersapu angin kencang. /Dok BPBD KABUPATEN BEKASI

PIKIRAN RAKYAT - Lebih dari 25 rumah warga di dua kecamatan di Kabupaten Bekasi hancur tersapu angin kencang. Sementara itu, 130 rumah lainnya terendam banjir akibat hujan lebat yang mengguyur sepanjang akhir pekan ini.

Dua bencana ini terjadi dalam dua hari berturut-turut yakni banjir pada Minggu, 12 Februari 2023 dan angin kencang sehari sebelumnya. Puluhan kepala keluarga pun terpaksa mengungsi akibat kediamannya yang tidak bisa lagi ditempati.

Sementara itu, ratusan personel gabungan diterjunkan ke sejumlah titik untuk meng evakuasi warga terdampak.

“Banjir udah dua hari, ketinggian hampir satu meter. Barang ya sudah lama habis, paling yang diamanin TV aja, yang lainnya sudah terendam,” kata Safudin (43), warga Kampung Kali Ulu, RT 002 RW 001, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Karangraharja merupakan satu daerah dari dua desa yang terendam. Safudin mengatakan, banjir disebabkan karena Kali Ulu yang meluap akibat tingginya debit air. Menurut dia, banjir terjadi sejak dini hari yang kemudian ketinggian air terus meningkat. Karena tidak memiliki kerabat di daerah lain, Safudin beserta keluarganya memilih menetap.

Baca Juga: 84 Warga Bogor Keracunan usai Diduga Santap Makanan di Pesta Hajatan

“Mau pindah juga bingung, sudah di sini. Saya tinggal 12 orang, anak sama mantu sama cucu. Kalau makin naik ya terpaksa mengungsi, tapi enggak tahu ke mana,” kata dia.

Safudin mengatakan, banjir bukan kali pertama terjadi. Bahkan saban tahun ketika hujan deras turun, banjir kerap terjadi. Harapan warga agar Kali Ulu dinormalisasi pun tidak kunjung dilakukan.

“Ingin saya sih dari dulu ingin dinormalisasi kalinya, karena kan makin lama makin dangkal. Sedangkan di kawasan Jababeka, besar dan luas, dan kampung ini jadi penampungan,” ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat