kievskiy.org

TPPAS Nambo Belum Jelas, Dua Bogor Pilih Kembangkan Zona Bisnis Pengelolaan Sampah di Galuga

Sejumlah petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bogor mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di Taman Rumah Kompos, TPA Galuga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Juli 2020.
Sejumlah petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bogor mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di Taman Rumah Kompos, TPA Galuga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Juli 2020. /Antara/Arif Firmansyah


PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Bogor memilih membangun   zona inkubator bisnis pengelolaan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Akhir Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Hal itu berkaitan dengan masih belum jelasnya  rencana detail pemanfaatan Tempat Pengolahan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo, Kabupaten Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, sejauh ini Pemerintah Kota Bogor belum  mendengar rencana detail pemanfaatan TPPAS  Nambo. 

Baca Juga: Jelang Watford vs Manchester City, Pep Guardiola Ungkap Rencananya Untuk Musim Depan

Dalam rencana pemanfaatannya,  Pemkot Bogor harus menyiapkan beberapa hal mulai dari biaya tipping fee,  menyiapkan stasiun antara, dan juga truk.

“Terlalu banyak hal yang harus disiapkan. Di sisi lain, kita punya TPA Galuga. Kita akan manfaatkan TPAS Galuga selama belum ada kejelasan Nambo, karena banyak sekali yang harus disiapkan,” ujar  Dedie A Rachim seusai memantau TPAS Galuga, Selasa, 21 Juli 2020.

Dedie mengatakan, meskipun Kota Bogor sudah menandatangani  pra perjanjian dengan Pemprov Jabar terkait pemanfaatan TPPAS Nambo,  Pemkot Bogor  tetap harus realistis dengan kondisi yang ada. Terlebih saat ini, TPPAS Nambo memang belum dapat dimanfaatkan.

Baca Juga: Minimarket di Bogor Disatroni Rampok, Pelaku 4 Orang dan Mengancam dengan Samurai

“Kalaupun jadi nanti juga kita lihat, sekarang kan Galuga baru terpakai 13 hektare. Kita juga akan bangun  zona inkubator pengolahan sampah di sana, agar sampahnya enggak semakin banyak, dan tidak memakan lahan yang banyak,” kata Dedie.

Menurut Dedie,  Pemkot Bogor tidak berencana  memperluas aset penumpukan sampah. Dari 40 hektare lahan yang dimiliki,   rencananya, hanya  15 hektare atau 1/3 lahan saja yang akan dimanfaatkan sebagai kawasan penumpukan sampah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat