PIKIRAN RAKYAT - Pelajar dan santri di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengikuti kegiatan pelatihan cek fakta dari Jabar Saber Hoaks. Kegiatan digelar di SMKN 1 Garut dan Pondok Pesantren Ma'had Darul Arqam Muhammadiyah.
Pelatihan cek fakta itu digelar pada 6 dan 7 Maret 2023. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian safari Tim Jabar Saber Hoaks dalam rangka kampanye pentingnya pengetahuan literasi digital ke sekolah dan pondok pesantren di Jawa Barat.
“Rangkaian safari yang digagas oleh Tim JSH ini bertajuk Keliling Jabar Belajar Literasi Digital Baik, Asyik dan Fun (Kejar Tabayyun), dan Mengenali Literasi dan Menemukan Fakta (Milarian Fakta),” ujar Koordinator Divisi Pengelola Aduan dan Pengecekan Fakta (PAPF) Jabar Saber Hoaks, R. Tommy Sutami dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Maret 2023.
Kegiatan itu pun mendapatkan apresiasi dari kedua lembaga pendidikan tersebut. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMAN 1 Garut H. Bejo Siswoyo mengimbau siswa-siswinya agar tidak mudah terpancing dengan berita palsu.
Baca Juga: 3.600 Akun YouTube Penyebar Hoaks dan Ujaran Kebencian Ditindak, Bawaslu: Ada Tantangannya
“Aktif saja tidak cukup, terampil saja tidak cukup, harus dibarengi dengan kecerdasan sosial dan emosional,” ucapnya.
Melalui kegiatan ini, Bejo Siswoyo berharap siswa-siswi asuhanya bisa mengenali ciri-ciri hoaks, dan cara menangkalnya. Di hadapan ratusan peserta, Ketua Unit Jabar Saber Hoaks (JSH), Alfianto Yustinova turut mengenalkan profil Jabar Saber Hoaks.
“Pemprov Jawa Barat membentuk JSH pada 7 Desember 2018 yang bertugas untuk verifikasi narasi pada suatu berita yang menyebar di media sosial,” ujarnya.
Alfianto Yustinova menuturkan, Jabar Saber Hoaks secara rutin melakukan verifikasi informasi melalui tindak pengecekan fakta. Pengecekan dilakukan terhadap informasi, baik yang bersumber dari aduan masyarakat maupun informasi atau rumor yang didapatkan dari pemantauan di kanal-kanal tertentu.