PIKIRAN RAKYAT - Kematian secara mendadak Epin Sutisna (50), seorang pemotong hewan saat mau menyembelih kambing kurban di Kampung Gunung Dongkol, Kelurahan Setiaratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, menyisakan kisah duka mendalam bagi keluarganya.
Epin ternyata meninggalkan dua anak kandung yang masih jadi tanggungannya, dan keduanya pun kini jadi yatim piatu karena ibu kandung mereka telah meninggal dunia lebih dulu.
Kedua anak yatim piatu ini adalah Salma, siswi SMA, serta Mulki yang tahun ini masuk SD. Sepeninggal Epin, kini keduanya terpaksa hidup bersama Aan (60), kakak kandung Epin.
Baca Juga: Cara Atasi Kulit Kering dengan Mudah, Cukup Pakai Air Mawar
Salah seorang tokoh warga Kampung Gunung Dongkol, Mamun (68), menuturkan, selama ini Salma dan Mulki dinafkahi seadanya oleh almarhum yang memang kerjanya serabutan.
"Saat ini mereka tinggal bersama uwaknya (Aan, Red) di rumah yang selama ini ditinggali, yakni sebuah rumah bilik yang sudah reyot," kata Mamun.
Menurut Mamun, almarhum hanya mengandalkan nafkah dari jasa menyembelih serta menjadi tukang pijat.
"Terkadang ia juga menangani orang yang sakit di luar nalar," ujarnya.
Baca Juga: Atalanta vs Inter: Ketat hingga laga Penutup, Ini Catatakan Kedua Tim