kievskiy.org

Tol Cisumdawu Seksi 4 dan 5 Akan Difungsikan 24 Jam, Catat Tanggalnya

Tol Cisumdawu, Sumedang, Jawa Barat tampak lengang, Jumat 16 Desember 2022.
Tol Cisumdawu, Sumedang, Jawa Barat tampak lengang, Jumat 16 Desember 2022. /Pikiran Rakyat/Rio Rizky Pangestu

PIKIRAN RAKYAT - Tol Cisumdawu di seksi empat dan lima Ujungjaya hingga Paseh, Kabupaten Sumedang dipastikan bisa difungsikan selama 24 jam terhitung Sabtu, 17 April 2023 meskipun kini masih dalam tahap pengerjaan sepanjang kurang lebih 400 meter di kedua seksi tersebut.

Kepastian disampaikan saat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta Korps Lalu Lintas Polri Irjen Firman Santyabudi melakukan peninjauan dan uji kelayakan di sejumlah titik ke ruas Tol Cisumdawu yang akan dipergunakan mudik dan balik lebaran pada Minggu, 9 April 2023.

Terpantau pembangunan Tol Cisumdawu untuk seksi empat dan lima masih tahap finishing, dan dilakukan pengecoran Lapis Penetrasi Atas (LPA), sejumlah alat berat masih dioperasikan di lokasi tersebut serta pemasangan alas atau dasar jembatan yang menghubungkan di perbukitan sekitar Desa Cipelang, Kecamatan Ujungjaya.

Di titik lain, proses pengecoran telah selesai dan tinggal membersihkan pasir dan kerikil di bagian kanan dan kiri bahu jalan yang diduga terjatuh dari kendaraan dan alat berat yang mengangkut material.

Baca Juga: Tol Cisumdawu Paseh-Ujungjaya Akan Difungsikan pada Mudik Lebaran 2023

Di beberapa pintu tol seperti Ujungjaya ataupun menuju Kertajati, sejumlah lampu penerangan telah terpasang berderet demikian juga dengan penunjuk arah menuju keluar tol atau beralih jalur telah terpasang. Namun, belum tampak pelengkap rambu di samping marka jalan dan radium yang biasa dipasang di pembatas jalan.

Muhadjir Effendy menyebutkan, kehadirannya ke Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati dan Tol Cisumdawu bersama Menteri Perhubungan dan Menteri PUPR untuk melakukan peninjauan ke beberapa lokasi, salah satunya BIJB untuk memastikan bahwa bandara siap untuk dioperasionalkan untuk kebutuhan-kebutuhan publik.

BIJB tidak sekadar untuk kepentingan umrah, tetapi juga untuk keberangkatan haji mendatang, kemudian juga untuk askes penerbangan komersial.

“Karena kenapa BIJB alami keterhambatan bidang operasionalnya karena untuk akses dari Bandung ke Kertajati ada keterlambatan operasionalnya yaitu jalan tol menuju bandara,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat