kievskiy.org

4 Puskesmas di Bogor Ditutup karena Terpapar Covid-19, Bima Arya: Pemasangan APD Perlu Diperbaiki

Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua dari kanan) mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kedua dari kiri) memantau sistem pembelajaran jarak jauh di Kota Bogor, Kamis (30/7/2020). Bima menyampaikan beberapa masalah yang dihadapi selama belajar di rumah dipraktikkan.*
Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua dari kanan) mendampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kedua dari kiri) memantau sistem pembelajaran jarak jauh di Kota Bogor, Kamis (30/7/2020). Bima menyampaikan beberapa masalah yang dihadapi selama belajar di rumah dipraktikkan.* /Dok. Humas Kota Bogor

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 27 pegawai puskemas di Kota Bogor dikabarkan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu 12 Agustus 2020.

Mereka berasal dari delapan puskesmas yang berbeda, yakni Gang Aut, Cipaku, Bogor Utara, Sindangbarang, Tanah Sareal, Merdeka, Mekarwangi, dan Semplak.

Demi mencegah penularan virus corona lebih lanjut, Wali Kota Bogor Bima Arya menutup sementara empat puskesmas di antaranya selama tiga hari.

Baca Juga: Diikuti 1.489 Peserta, SKB Seleksi CPNS Bandung yang Tertunda Bakal Digelar 1-12 Oktober 2020

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menutup Puskesmas Gang Aut, Cipaku, Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) Bogor Utara, dan Mekarwangi pada 12-14 Agustus 2020.

Bima Arya pun mengungkap alasan mengapa tak semua puskesmas ditutup sementara dalam periode tersebut.

“Bagi puskesmas yang lain yang ditemukan ada yang positif, tapi tidak bersinggungan dengan pelayanan, itu tetap buka, misalnya ditemukan di juru parkir dan lain-lain,” terangnya.

Baca Juga: Ungkap Alasan Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Dosen Unpad: Kita Bisa Bermanfaat Buat Orang

Ia menambahkan, kebanyakan pasien positif Covid-19 yang terlacak di sana adalah orang tanpa gejala atau OTG.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat