kievskiy.org

Manajer yang Ajak Karyawati di Bekasi Staycation Dipecat, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mendatangi PT Kao Indonesia terkait kasus ajakan kencan di Kabupaten Bekasi, Kamis (11/5/2023). Dalam sidak tersebut dipastikan pelaku telah diberhentikan.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mendatangi PT Kao Indonesia terkait kasus ajakan kencan di Kabupaten Bekasi, Kamis (11/5/2023). Dalam sidak tersebut dipastikan pelaku telah diberhentikan. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Terduga pelaku pelecehan seksual kepada seorang karyawati di Kabupaten Bekasi, B, dipecat dari tempat kerjanya. Kendati demikian, kasus hukum yang ditangani Kepolisian Resor Metro Bekasi dipastikan tetap berlanjut.

Hal tersebut terungkap setelah Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menginspeksi PT Kao Indonesia terkait kasus syarat staycation untuk karyawati demi perpanjangan kontrak, Kamis, 11 Mei 2023. Afriansyah menegaskan, kekerasan terhadap tenaga kerja tidak bisa dibiarkan.

“Tadi sudah diceritakan bahwa PT KAO sudah meminta PT Ikeda memberhentikan sementara manajer yang bermasalah sambil hukum berjalan. Saya juga sudah menelpon Kapolres langsung untuk memberikan atau menindaklanjuti temuan atau laporan dari korban. Pak Kapolres berjanji akan menindaklanjuti dengan memanggil semua pihak, saksi, korban dan lain-lain termasuk yang dilaporkan tentunya,” kata Afriansyah yang melakukan sidak dengan didampingi Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Nyumarno.

Sebelumnya, korban yang merupakan karyawati berinisial AD (24) merupakan karyawan alih daya PT Ikeda yang bekerja di PT Kao Indonesia. Di sisi lain, terduga pelaku, B, merupakan manajer PT Ikeda.

Baca Juga: Warga Papua Beri Hadiah Pilot Susi Air, Susi Pudjiastuti: Kekecewaan dan Kesedihan Berganti Jadi Isak Haru

Afriansyah turut memuji langkah perusahaan memecat B. Namun, dia menyayangkan lemahnya mekanisme pengawasan sehingga dugaan pelecehan itu terjadi.

Afriansyah pun meminta perusahaan untuk memberi dukungan moril kepada AD selaku korban. Hal itu disampaikan karena sejak kasus ini terungkap, tidak ada bentuk perhatian dari perusahaan terhadap korban.

Kendati korban berasal dari perusahaan penyalur kerja, namun tenaga korban digunakan di perusahaan yang memproduksi produk kecantikan ini.

“Walaupun PT Kao yang mempekerjakan orang, biarpun melalui outsourcing, biar berimbang ceritanya, saya minta manajemen atau manajer HRD untuk memanggil AD untuk mendapatkan keterangan yang benar. Memang harus kontrol juga untuk mencegah ada kesalahan,” ucap dia.

Baca Juga: BSI Mobile Sudah Bisa Diakses Usai 4 Hari Error, Netizen: Cepat Pulih 'Bank SuruhSabar Indonesia'

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat