PIKIRAN RAKYAT -Sebanyak 15 desa dalam 8 kecamatan dari 376 desa/kelurahan 32 kecamatan se-Kabupaten Kuningan termasuk daerah rawan kekeringan dan kekurangan air bersih.
Terdiri atas Desa Cihanjaro, Desa Simpayjaya, Desa Sukasari Kecamatan Karangkancana, Desa Cileuya, Desa Cimahi Kecamatan Cimahi, Desa Jambugeulis Kecamatan Cigandamekar.
Selain itu Desa Baok, Desa Ciwaru Kecamatan Ciwaru, Desa Partawangunan, Desa Kalimanggis Wetan, Desa Kertawana Kecamatan Kalimanggis, Desa Legok, Desa Cibulan, Kecamatan Cidahu, Desa Mekarjaya Kecamatan Ciawigebang, dan Desa Sukarasa Kecamatan Darma.
Dari sejumlah desa rawan kekeringan dan kekuarangan air tersebut, umumnya berada di wilayah timur Kabupaten Kuningan. Satu desa di antaranya berada di wilayah utara yakni Desa Jambugeulis, Kecamatan Cigandamekar dan satu desa berada di wilayah selatan yakni Desa Sukarasa, Kecamattan Darma.
19.756 jiwa terdampak
Berdasarkan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan tahun 2017-2020, warga terdampak kekeringan dan kekurangan air di desa-desa tersebut mencapai 19.756 jiwa atau 6..401 kepala keluarga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana mengatakan, 15 desa tersebut setiap tahun menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam penanggulangan dampak kekeringan dan kekurangan air bersih.
Menurut ia, berdasarkan perkiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), yang menjadi isu strategis kini terkait perubahan iklim. Ini dampaknya akan dirasakan tidak hanya pada periode siaga basah atau musim hujan, tapi juga musim kemarau.
Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Bandung Waspada Kemarau Panjang dan Kekeringan Lebih Lama dari Biasanya
“Kami megenalnya kesiagaan musim hujan dan musim kemarau. Potensi kekeringan dan kekurangan air bersih di musim kemarau tahun 2023 berpoensi kekeringan lahan-lahan pertanian dan kekurangan air bersih."