kievskiy.org

Ratusan Hektare Sawah di Majalengka Terancam Gagal Panen Akibat Kekeringan

Kepala Desa Jatiraga, Kecamatan Katitujuh, Kabupaten Majalengka, Carsidik, bersama salah seorang petani  memperlihatkan areal sawah di wilayahnya yang mengalami kekringan, Selasa (13/6/2023).
Kepala Desa Jatiraga, Kecamatan Katitujuh, Kabupaten Majalengka, Carsidik, bersama salah seorang petani memperlihatkan areal sawah di wilayahnya yang mengalami kekringan, Selasa (13/6/2023). /Pikiran Rakyat/Tati Purnawati

PIKIRAN RAKYAT - Ratusan hektare sawah di Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka terancam gagal panen akibat alami kekeringan. Untuk menyelamatkan tanaman padi, sejumlah petani berupaya memompa air dari Sungai Cimanuk dengan biaya cukup tinggi.

Saat ini, kondisi permukaan areal sawah di wilayah tersebut mulai retak-retak. Retakan tanah sudah ada yang mencapai selebar 3 cm. Sebagian tanaman mulai pirang karena cukup lama tidak mendapatkan pasokan air, bahkan ada beberapa yang sudah mati.

Menurut keterangan sejumlah petani, usia tanaman padi di wilayah tersebut antara 1,6 bulan ada yang sudah mencapai dua bulanan. Jika saja ada hujan turun atau pengairan dengan pompa bisa maksimal sebagian areal sawah masih bisa terselamatkan walaupun hasil panen tidak akan maksimal.

Baca Juga: Petani Milenial Mengeluh karena Tak Kunjung Dibayar: Kami Dilabeli Petani Gagal

“Sudah lama tidak turun hujan, sementara cuaca panas sehingga permukaan tanah sawah lebih cepat kering dan retak-retak,” ujar Carda salah seorang petani.

Sejumlah petani kini pasrah menerima keadaan, dengan risiko gagal panen, bahkan mungkin tidak akan bisa dipanen karena tanaman mati. Ada juga yang berupaya memompa air dengan risiko biaya yang cukup tinggi, karena harus menyewa pompa kepada pemilik pompa.

“Sewa pompa kan tergantung berapa banyak habis solar dan lamanya penggunaan," kata Carda.

Baca Juga: Beda Kasus, Rizky Anggara Petani Milenial Tegaskan Ada Peserta Lain yang Belum Terima Bayaran

Modal tanam dan biaya garap serta biaya pompa menurutnya bisa mencapai Rp7 juta per hektare, karena upah saat ini sudah mahal dan sulit diperoleh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat