kievskiy.org

Demokrat Jabar Sambut Baik Silaturahmi Kebangsaan Demokrat-Gerindra

Pertemuan DPP Partai Demokrat dan DPP Partai Gerindra pada Kamis, 20 Juli 2023.
Pertemuan DPP Partai Demokrat dan DPP Partai Gerindra pada Kamis, 20 Juli 2023. /Pikiran Rakyat/Mochamad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Silaturahmi kebangsaan Partai Demokrat dan Partai Gerindra menuai respons positif. Menurut, Ketua Demokrat Jawa Barat Anton Sukartono Suratto, Partai Demokrat Jabar selalu tegak lurus terhadap segala keputusan dan langkah DPP.

"Jawa Barat kondusif dengan loyalitas penuh menaati semua langkah politik DPP. Silaturahmi kebangsaan sangat baik untuk jaga kerukunan sesama," ujarnya pada Jumat, 21 Juli 2023.

Partai Demokrat dan Partai Gerindra menggelar Silaturahmi Kebangsaan di Kantor DPP Partai Demokrat, pada Kamis, 20 Juli 2023.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bahas Rencana Konser K-pop di Solo, Netizen: Tolong Jangan Bawa-Bawa Artis Korea

Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya menjelaskan, pertemuan ini tidak terbatas membahas Pemilu 2024, tetapi juga berbagai isu-isu kebangsaan dan kerakyatan hingga isu yang ada di parlemen.

Untuk Pilpres, Partai Demokrat dan Partai Gerindra, saling menjaga etika politik. Saat ini, Partai Demokrat bergabung dalam Koalisi Perubahan bersama PKS dan Nasdem. Sementara Partai Gerindra dan PKB telah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.

Partai Demokrat dan Partai Gerindra sama-sama ingin Pileg dan Pilpres berlangsung baik, damai, demokratis, serta bebas dari intimidasi dan bebas dari kecurangan. Kedua Partai juga berpandangan sama Indonesia yang makin maju dan sejahtera hanya dapat diwujudkan melalui kerja-kerja efektif, persahabatan, sinergi, dan kolaborasi di antara partai-partai politik.

Baca Juga: Anwar Abbas Sindir Pemerintah karena Tak Kunjung Tangkap Panji Gumilang: Apa Mereka Takut?

“Kami di Koalisi Perubahan juga saling mendukung untuk berkomunikasi dengan partai-partai politik lainnya. Tidak hanya sekadar untuk pilpres, tetapi juga untuk menjaga stabilitas politik nasional. Karena mengurus bangsa tidak bisa dilakukan oleh salah satu atau salah dua partai politik saja, tetapi butuh seluruh partai politik di Indonesia,” ujar Teuku Riefky Harsya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat