kievskiy.org

Anggaran Pembangunan Masjid Al Jabbar Versi Ridwan Kamil Berbeda dengan Beyond Anti-Corruption

Suasana sore hari di Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung.
Suasana sore hari di Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung. /Pikiran Rakyat/Aditya Riantiko Akbar

PIKIRAN RAKYAT – Koordinator Beyond Anti-Corruption (BAC), Dedi Haryadi, mengaku menemukan perbedaan angka anggaran pembangunan Masjid Al Jabbar di Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Menurut penelusuran BAC, anggaran pembangunan masjid tersebut mencapai Rp1,6 triliun, terdiri dari Rp430 miliar untuk pembebasan lahan dan Rp1,2 triliun untuk pembangunan fisik masjid.

“Namun, Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat berkali-kali menyatakan pembangunan masjid ini hanya mencapai Rp1 triliun. Perbedaan angka yang cukup signifikan ini menunjukkan tidak jelasnya data terkait anggaran pembangunan masjid,” kata Dedi Haryadi.

Dia juga menyebut BAC mendapatkan 2.100 dukungan masyarakat agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit pembangunan Masjid Al Jabbar tersebut. 

“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mendukung petisi (yang kami inisiasi) ini. Dukungan dua ribuan orang ini bukan jumlah yang sedikit. Oleh karena itu, kami perlu meneruskan dukungan ini kepada pihak BPK RI, sesuai komitmen dari awal,” sebut Dedi Haryadi pada 8 Mei 2023 dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Sumpah Ridwan Kamil Jaga Jawa Barat hingga Jalan Asia Afrika Bakal Ditutup

BAC berharap dukungan masyarakat tidak berhenti seiring dengan pelaporan yang akan dilakukan kepada BPK. Dedi berharap seluruh komponen masyarakat terus memberikan dukungan dan mengawasi agar BPK dapat melakukan audit secara baik.

Anggaran Konten Masjid Al Jabbar Rp15 Miliar

Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan anggaran konten Masjid Al Jabbar yang mencapai Rp14,5 miliar. Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, menjelaskan bahwa anggaran tersebut dikucurkan untuk fasilitas Museum Nabi yakni panel grafis, multimedia, mulai dari motion grafis, video, mapping, sound, desktop app, mobile app, aplikasi augmented reality, dan aplikasi touchscreen table, serta dokumenter.

Menurutnya, anggaran tersebut digunakan secara luas untuk melengkapi fasilitas dalam museum termasuk berbagai konten seperti diorama, benda koleksi alat perang, lembar mushaf sundawi, surat-surat korespondensi nabi, dan lain sebagainya.

Menurutnya, pembenahan konten tersebut memiliki dampak edukasi positif bagi pengetahuan masyarakat, khususnya Muslim di Jawa Barat.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat