kievskiy.org

30 Persen Sekolah Penyintas Gempa Cianjur Masih Belajar di Tenda

Dampak gempa Cianjur.
Dampak gempa Cianjur. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 125 Bangunan Sekolah Dasar di 7 Kecamatan di Kabupaten Cianjur yang rusak berat akibat gempa bumi pada 21 November 2022 lalu ditangani langsung oleh Kementerian PUPR.

Dari jumlah tersebut sebanyak 55 Sekolah Dasar yang ditangani oleh PUPR ini sudah layak pakai dengan progres pembangunan sudah 100 persen. Namun, sisa sekolah yang belum dibangun diharapkan bisa bisa selesai pada tahun 2024 mendatang.

Kepala Bidang Sekolah Dasar, Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Cianjur, Arifin mengatakan, berdasarkan survei dari Kementerian PUPR ada 125 sekolah yang dikategorikan rusak berat dan tentunya ditangani langsung oleh Kementerian PUPR.

"Kalau untuk sekolah yang rusak ringan itu ada 45 SD, sementara yang rusak sedang berdasarkan data ada 13 SD," kata Arifin, ditemui di ruang kerjanya, di Jl. Perintis Kemerdekaan, Kamis, 14 September 2023.

Baca Juga: Prabowo Subianto TIba di Kantor DPP Partai Golkar: Agenda Membahas Program Masa Depan

Arifin mengatakan, untuk sekolah yang rusak ringan dan sedang ini rencananya akan dibangun menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), Pokir dan DBH.

"Dibangun dari program anggaran 2023-2024, terutama untuk ruang kelas yang rusak ringan dan sedang itu akan disentuh oleh program dari kami," ucapnya.

Selain dari anggaran Pemerintah, Sekolah yang rusak sedang ini juga mendapatkan bantuan dari beberapa perusahaan.

Baca Juga: 6 Tanda-tanda Psoriasis, Penyakit Kulit Kronis yang Wajib Diwaspadai

"Totalnya ada 10 sekolah yang dibangun dari CSR, jadi kami tidak hanya menggunakan anggaran dari pemerintah saja tapi juga membangun komunikasi dengan perusahaan ada 10 sekolah yang tersentuh dengan kategori rusak sedang," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat