/photo/2019/04/sjdTHjYk43SG56XZoQuVhKYnQKwv1QIb6LoTu8qu.jpeg)
PIKIRAN RAKYAT - Situs Cagar Budaya Gunung Padang, merupakan peninggalan sejarah pada zaman dahulu. Lokasinya berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Situs Gunung Padang, merupakan Cagar Budaya berupa punden berundak yang saat ini merupakan punden berundak yang berukuran paling besar di Indonesia.
Situs ini pertama kali dilaporkan oleh penduduk setempat pada tahun 1979 dan sejak tahun 1980-an sampai sekarang diteliti oleh Pusat penelitian Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Bandung, Direktorat Cagar Budaya dan permuseuman, Balai Pelestarian Cagar Budaya Provisi Banten, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan masyarakat yang menaruh minat untuk tahu latar belakang sejarah kebudayaan masa lalu.
Punden berundak Gunung Padang merupakan salah satu warisan budaya yang menggambarkan perilaku manusia praseļarah pada sekitar 3000-2000 tahun yang lalu.
Baca Juga: Slogan 'From the River to the Sea' Terkait Hamas? Fakta Sejarah Palestina Buktikan Sebaliknya
Punden berundak ini adalah buatan manusia (susunan binan) yang terbuat dari batu alam atau yang dikenal dengan nama batuan kekar kolom (coloumnar Joint).
Rancangannya dibentuk dengan cara yang unik yaitu didirikan di atas satu bukit pada ketinggian kurang lebih 895 meter di atas permukaan air laut.
Di bawahnya berisi batuan kekar kolom yang terbentuk karena proses alam (gelogy proces). Punden berundak ini memiliki undakan atau dikenal juga dengan teras, dimulai dari teras 1 di utara sampai teras 5 di Selatan.
Baca Juga: Kapan Alun-Alun Lembang Dibuka? Anggaran Revitalisasi Capai Rp6 Miliar
Pada Tahun 2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Situs Gunung Padang menjadi Cagar Budaya Peringkat Nasonal melalui surat keputusan no 021/M/2014. Luas situs gunung Padang 291,800 m2.