kievskiy.org

Berhasil Tekan Stunting, Kabupaten Bekasi Terima Insentif Rp5,7 Miliar

Ilustrasi stunting.
Ilustrasi stunting. /Pixabay/Rene Asmussen

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan RI memberikan insentif fiskal sebesar Rp5,7 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi atas keberhasilannya menekan angka stunting. Dalam dua tahun terakhir, prevalensi kekerdilan di kota jawara menunjukkan penurunan yang signifikan.

Insentif fiskal ini pun menjadi yang kedua yang diterima Kabupaten Bekasi setelah sebelumnya Kemenkeu RI memberikan “bonus” hingga Rp10 miliar karena dinilai berhasil mengendalikan inflasi.

“Ya memang sesuai arahan pemerintah pusat di mana stunting harus menjadi perhatian. Maka berbagai upaya, bukan hanya dari sisi kesehatan tapi juga fasilitas pendukungnya harus dipenuhi. Untuk itu insentif fiskal yang diberikan akan dimanfaatkan juga untuk melanjutkan apa yang terus diupayakan tentang penanganan stunting ini,” kata Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan pada Senin 6 November 2023.

Berdasarkan Survei Standar Gizi Indonesia (SSGI) yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi mengalami penurunan. Pada 2021 silam, angka stunting di daerah dengan kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara ini mencapai 21,5 persen. Kemudian angka tersebut menurun signifikan pada 2022 menjadi 17,8 persen.

Baca Juga: Bey Machmudin: Stok Beras Jawa Barat Aman hingga Akhir 2023

Kemudian, berdasarkan informasi yang didapat, hingga triwulan ketiga 2023, prevalensi stunting telah berada di bawah 15 persen. Tren penurunan ini yang membuat Kabupaten Bekasi diguyur bonus miliaran rupiah.

Kendati demikian, kata Dani, pihaknya telah menetapkan target stunting 14 persen sehingga harus terus bekerja ekstra. “Kalau target nasional tahun depan 2024, tapi Kabupaten Bekasi ingin lebih awal, akhir tahun 2023 ini kalau bisa sudah mencapai 14 persen, sehingga tahun ke depannya bisa terus menurun ya," kata dia.

Dani menegaskan, penanganan stunting tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah daerah. Perlu dukungan seluruh pihak, termasuk dunia usaha. Pasalnya, stunting bakal berimbas pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan. Apabila generasi mendatang bebas stunting maka pekerja akan semakin produktif.

"Mengapa perlu, karena ke depan kita perlu generasi yang unggul, generasi yang unggul bisa menjadikan daya beli tinggi. Nah kalau daya tinggi beli tinggi kan bisnis maju, tapi kalau perusahaan tidak membantu, nanti generasi selanjutnya kita lemah, miskin, ekonomi tidak bisa tumbuh cepat ya," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat