kievskiy.org

Roundup: Murid SMA di Bandung Lompat dari Ketinggian 10 Meter, Polisi Periksa Para Guru

Ilustrasi. Polisi memeriksa para guru dari murid SMA di Bandung yang melompat dari ketinggian 10 meter.
Ilustrasi. Polisi memeriksa para guru dari murid SMA di Bandung yang melompat dari ketinggian 10 meter. /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Motif seorang murid SMA di Bandung yang melompat dari ketinggian 10 meter pada Selasa, 28 November 2023, masih didalami polisi. Dari kesaksian sejumlah pihak, murid itu diduga melompat sekira pukul 10.00 WIB.

Akibatnya dia mengalami luka di sekujur tubuhnya. Murid itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Kuat dugaan bahwa murid itu melakukan percobaan bunuh diri.

Insiden nahas tersebut dibenarkan oleh Kapolsektra Sumur Bandung Komisaris Rustandi. Korban disebut mengalami patah tulang usai diselamatkan.

Baca Juga: Suara Pemilih Jokowi pada Pilpres 2019 Mengarah ke Prabowo-Gibran, Diprediksi Dulang Dukungan Anak Muda

Sejumlah guru diperiksa

Akibat insiden tersebut, sejumlah guru sekolah itu diperiksa. Satreskrim Polrestabes Bandung memeriksa para guru hingga kepala sekolah di SMA tersebut.

Karena korban masih menjalani perawatan, maka motif utama korban masih belum diketahui oleh para aparat. Pihak kepolisian mengakui belum melakukan pemeriksaan terhadap korban yang masih dirawat secara intensif.

Polisi tak mengesampingkan dugaan motif pribadi yang melatarbelakangi aksi murid itu. Setelah kejadian itu dilaporkan, polisi langsung turun ke lokasi bersama tim Inafis dari Polrestabes Bandung.

Kegiatan belajar mengajar sempat ditunda karena insiden nahas tersebut. Namun, setelah kondisi aman dan memungkinkan, kegiatan belajar mengajar kembali dilanjutkan.

Siswi dalam pengawasan BK

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, Komisaris Agta Bhuwana Putra mengungkapkan ada kesaksian penting dari guru Bimbingan Konseling (BK) murid itu. Menurut guru BK, murid tersebut memang berada di bawah pengawasan BK.

Namun pernyataan dari pihak guru BK tak bisa jadi acuan utama dalam pemeriksaan tersebut. Pihak kepolisian akan tetap menggandeng dokter untuk melihat kondisi kejiwaan murid tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat