kievskiy.org

Hilir Sungai Citarum Membaik tapi Sampah Masih Jadi Persoalan Serius

Warga menyebrangi Sungai di Desa Labansari Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Rabu 6 Desember 2023.
Warga menyebrangi Sungai di Desa Labansari Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Rabu 6 Desember 2023. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Kondisi hilir Sungai Citarum, terutama di wilayah Kabupaten Bekasi terpantau membaik. Meski air tetap berwarna coklat, namun tingkat cemaran mulai berkurang. Hal itu terlihat dari banyaknya warga yang memancing di aliran sungai.

"Ya barusan sambil iseng saya mancing, alhamdulillah dapet ikan dua. Saya kasih saja, ini soalnya saya juga lagi kerja," kata Adam (65) seorang penarik eretan di Sungai Cibeet, Desa Labansari Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, Rabu 6 Desember 2023.

Eretan merupakan sarana penyeberangan masyarakat untuk melintasi sungai. Di Labansari, eretan berbentuk perahu yang kemudian ditarik dengan tali tambang yang diikatkan di masing-masing tepi dinding sungai. Saban hari, ribuan warga baik pejalan kaki dan pengendara motor menyebrangi Sungai Cibeet dengan jasa eretan Adam.

Kebetulan eretan yang dioperasikan Adam ini beroperasi 24 jam. Jadi jam berapa pun warga bisa menyeberangi sungai. "Biasanya yang kerja malem itu terakhir jam 1 malem baru pada pulang. Nah terus nanti subuh jam 4-5 mulai yang pergi ke pasar. Di tengah malam ada aja yang menyeberang, biasanya yang kemaleman," kata dia.

Adam merupakan satu dari sekian banyak eretan yang berada di Sungai Cibeet. Sungai Cibeet merupakan bagian dari kesatuan Sungai Citarum. Sungai berukuran sedang ini lantas menyatu dengan Sungai Citarum di Labansari, Kedungwaringin, beberapa kilometer di sisi timur dari eretan Adam.

Selama lima tahun menjadi 'operator' eretan, Adam mengaku ada perbaikan kondisi sungai. Secara kasat mata, kata dia, sungai tidak lagi tercemar. "Dulu sempat ada limbah, mungkin sekarang juga ada tapi banyak LSM jadi pada takut buang limbah. Sekarang sudah mulai baik, sudah ada ikan yang berenang," ucap dia.

Meski begitu, lanjut Adam, perbaikan sungai tidak berarti disebabkan oleh pencemaran yang berkurang. Boleh jadi karena debit air yang tinggi lantaran kerap diguyur hujan. "Bisa jadi karena airnya lagi besar jadi enggak keliatan (pencemaran)," ucap dia.

Membaiknya kondisi sungai pun masih menimbulkan kekhawatiran. Pasalnya, sedimentasi sungai terbilang tebal sehingga kerap meluap. "Kalau lagi kemarau itu air kering, ga usah pake eretan, tinggal pasang jembatan orang bisa nyebrang. Tapi kalau lagi hujan, air lagi tinggi bisa habis yang di atas," kata dia.

Hal serupa diungkapkan Ketua Harian Save Kali Cikarang, Dedi Kurniawan. Dia mengapresiasi program Citarum Harum yang mampu merevitalisasi kondisi sungai, termasuk di wilayah hilir. Kini hampir di sepanjang aliran sungai telah terlihat banyak ikan hidup yang menandakan kondisi air berangsur pulih.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat