kievskiy.org

Disdukcapil Majalengka Buka Suara Soal Video Viral Data Pemilih Eror: Sangat Tidak Logis

Data pemilih dalam pemilu jadi hal penting.
Data pemilih dalam pemilu jadi hal penting. /Antara/Andreas Fitri Atmoko Antara/Andreas Fitri Atmoko

PIKIRAN RAKYAT - Beredar video bernarasi terkait kesalahan data kependudukan yang berdampak pada membengkaknya jumlah pemilih di salah satu daerah di Kabupaten Majalengka pada Minggu, 10 Desember 2023.

Dalam video yang berdurasi 2 menit 17 detik itu, disebutkan adanya temuan Kartu Keluarga (KK) manipulatif dengan keterangan di bawah videonya “Ditemukan KK manipulatif, contoh ada 1 KK berisi 140 orang, ada lagi 1 KK berisi 1.826 orang, ada lagi yang baru ditemukan di Bogor 1 KK berisi 1.355 orang. Hancur kalau begini caranya”.

Pada video tersebut, dikatakan anggota DPR RI sedang melakukan Rapat Dengar Pendapat yang salah satu poinnya menyebutkan di Majalengka terdapat 1 Kartu Keluarga berisi 1.726 orang di Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan Majalengka.

Video tersebut beredar di grup WhatsApp dan juga dikirimkan kepada orang per orang.

Baca Juga: Kelengkapan Logistik Pemilu 2024 di Majalengka Mendekati 100 Persen, Tinggal Menunggu Kiriman Surat Suara

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Majalengka, Ade Saefudin dengan tegas mengatakan bahwa video tersebut adalah hoaks. Jumlah pemilih di Kabupaten Majalengka sudah dikirimkan ke KPUD Majalengka dan sudah dilakukan verifikasi.

Dia menyebutkan, sangat tidak mungkin terdapat nama dalam satu KK dalam jumlah banyak ataupun identitas pribadi seseorang tercantum dalam banyak KK. Sebab pembuatan KK sudah menggunakan sistem biometrik yakni identifikasi atau otentikasi berdasarkan fisik maupun karakteristik unik seseorang.

“Sistem biometrik kan melalui iris mata, sidik jari yang tidak mungkin bisa diubah. Kalaupun eror katanya satu juta berbanding satu, kalaupun ada yang curang sangat kecil kemungkinan bisa terjadi,” ujar Ade.

Dia memastikan apa yang beredar di media sosial sekarang ini adalah hoaks, apalagi itu tidak jelas sumbernya dan di mana keterangan tersebut diberikan, siapa yang mengatakannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat