PIKIRAN RAKYAT - Aparatur Sipil Negara (ASN) Badan Narkotika Nasional (BNN) ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Penetapan tersangka dilakukan setelah video kekerasan yang dilakukan pria berinisial A itu viral di media sosial.
Video yang viral berisi rekaman CCTV dugaan kekerasan yang dilakukan oleh A kepada istrinya. Terlihat dalam rekaman itu, sang istri diduga dipukul hingga didorong sampai terjatuh oleh A. Bahkan, tindakan KDRT yang dilakukan pelaku disaksikan oleh anak mereka.
ASN BNN Jadi Tersangka
Polres Metro Bekasi Kota menetapkan ASN BNN berinisial A sebagai tersangka KDRT. Polisi menjelaskan, kasus itu dilaporkan sang istri yang merupakan korban pada 2021 lalu.
Akan tetapi, laporan itu sempat diminta untuk ditahan lantaran korban berdamai dengan suaminya. Nahas, korban kembali mendapatkan kekerasan pada April 2023 dan meminta kasus untuk dilanjutkan.
Pemeriksaan forensik pun tertunda karena terhalang cuti natal 2023 dan tahun baru 2024. Sehingga, pemeriksaan baru bisa dilakukan pada awal Januari 2024, dan pelaku langsung ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi juga bakal segera melayangkan surat panggilan kepada A sebagai tersangka. Jika ASN BNN itu mangkir dua kali panggilan, dia akan langsung dijemput paksa petugas.
Ancaman Hukuman Hanya 4 Bulan
Pemeriksaan A sebagai tersangka pertama kali akan dilakukan pada Jumat, 5 Januari 2024. Dia dikenakan Pasal 44 ayat 4 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Sesuai pasal yang disangkakan tersebut, ASN BNN itu hanya terancam hukuman empat bulan penjara.
Hasil Pemeriksaan Korban
Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, dokter menyatakan bahwa korban mengalami luka memar pada dahi sisi kanan (bentuk menonjol atau benjol ). Korban juga mengalami luka lecet pada punggung tangan kiri.