PIKIRAN RAKYAT - Usaha batu nisan mungkin salah satu usaha yang tidak terdampak Covid-19, kondisi ini karena penjualan batu nisan tetap berjalan dan pembeli setiap harinya selalu ada yang dari berbagai tempat baik wilayah Majalengka atapun luar kabupaten.
Salah seorang perajin batu nisan di Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji, Majalengka, Jawa Barat, Ojan misalnya, setiap hari pemesan batu nisan selalu datang ke pabriknya yang berada di pinggir jalan di ruas jalan antara Majalengka-Rajagaluh, tepatnya pinggir Sungai Ckeruh, Desa Palabuan.
“Tiap minggunya ada saja pembeli, sehari ada satu atau dua pemesan,” ungkap Ojan yang memiliki 5 orang pekerja.
Baca Juga: Link Live Streaming MotoGP Malam Ini di Trans 7, Berikut Hasil Kualifikasi Lengkapnya
Pada hari-hari biasa pembeli tidak sebanyak di buan Puasa yang pemesannya bisa mencapai 3 hingga 4 buah batu nisan. Pesanan ada yang lengkap dengan lingkarannya ada pula yang hanya nisa atau disebutnya tutunggul.
Harga setiap nisan berpariasi, antara Rp 800.000 hingga Rp 1.300.000 tergantung ukuran dan jumlah batu yang dipergunakan. Karena batu untuk melingkari kuburan adan yang tersusun 3, ada pula yang hanya satu susunan.
Jika nisan yang dipasang di bagian ujung atau disebut sekedar tutunggul hanya dibandrol dengan harga Rp 200.000 berbahan batu sedangkan bahan granit dijual dengan harga Rp 300.000 lengkap dengan nama dan tanggal lahir serta kematian almarhum.
Baca Juga: Tanggapi Isu Sejarah akan Dihilangkan dari Mapel Wajib, Wakil Ketua MPR Suruh Nadiem Belajar
Bentuk tutunggul berbahan batu berpariasi ada yang datar ada juga yang berbentuk buku yang terbuka namun harganya sama. Pembeli bisa memesan sesuai bentuk dan ukuran yang diinginkan setelah itu baru dibubuhi nama almarhum.