Disclaimer: Bijaksanalah dalam membaca konten ini! Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi sehingga ada dorongan untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental. Anda dapat menghubungi layanan konseling terdekat di Kota/Kabupaten Anda.
PIKIRAN RAKYAT - Pembegalan terhadap karyawan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Arief Sriyono, ternyata didalangi istri korban sendiri yang berinisial OC (32). Pelaku menghabisi nyawa korban dibantu adik kandungnya, PD, dan seorang pembunuh bayaran yang saat ini masih dalam pengejaran polisi (DPO).
Pelaku OC menyusun skenario pembunuhan suaminya agar terkesan Arief Driyono merupakan korban pembegalan. Padahal, motif utama peristiwa itu adalah dendam dan sakit hati.
Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Karawang Ajun Komisaris Besar Wirdhanto Hadicaksono didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Abdul Jalil, saat menggelar konferensi pers terkait kasus itu, Selasa, 16 Januari 2024.
"Jadi mayat yang ditemukan di jalan arteri Jakarta-Cikampek, wilayah Kecamatan Klari itu bukan murni korban pembegalan. Mayat itu dibunuh oleh istrinya dibantu adiknya dan seorang eksekutor," ujar Wirdhanto.
5 tusukan di tubuh
Dia menjelaskan, mayat korban ditemukan warga pada Selasa, 9 Januari 2024 dini hari WIB. Saat itu, mayat koran tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi bersimbah darah. "Saat ditemukan, korban masih mengenakan helm. Di tubuhnya ada lima tusukan sejata tajam, yakni di bagian leher, dada, dan perut," kata Kapolres.
Wirdhanto menjelaskan, kasus pembunuhan yang awalnya dikira pembegalan itu mulai terkuak setelah polisi membuka 27 CCTV di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, polisi menerima informasi dari sejumlah warga bahwa pada ada motor yang didorong oleh motor lainnya.
Bermodal petunjuk tersebut, Tim Sanggabuana Polres Karawang bersama tim Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Barat melakukan cek TKP dan olah TKP. "Dari situ akhirnya kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara komprehensif. Salah satunya adalah melakukan analisa CCTV, " kata Wirdhanto.
Dari keterangan saksi-saksi, polisi mendapatkan sejumlah petunjuk yang akhirnya berhasil membuka tabir pembunuhan dengan modus pembegalan.