kievskiy.org

Waspada Siklon Tropis Anggrek, Nelayan di Pangandaran Tetap Melaut

Deretan perahu nelayan di dermaga Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang Pangandaran.
Deretan perahu nelayan di dermaga Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang Pangandaran. /Pikiran Rakyat/Agus Kusnadi

PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah mengeluarkan imbauan tentang peringatan dini gelombang tinggi, namun sejumlah nelayan di Pangandaran tetap pergi melaut.

Padahal, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Pangandaran sudah mengeluarkan imbauan kepada nelayan untuk tetap waspada dan menjaga keselamatan.

Wakil Ketua HNSI Kab Pangandaran Mohammad Yusuf mengatakan bahwa meski pihaknya sudah memberikan imbauan, namun masih saja ada nelayan yang pergi melaut.

"Kami sudah memberikan imbauan, tapi tetap saja ada nelayan yang pergi melaut untuk menutupi kebutuhan hidupnya," kata Yusuf pada Selasa, 23 Januari 2024.

Meski demikian, dirinya hanya mewanti-wanti agar nelayan tidak pergi melaut jauh ke tengah, mengingat suatu waktu angin kencang dan gelombang tinggi bisa terjadi kapan saja.

"Kalau bisa menangkap ikannya jangan melebihi ujung Gunung Pananjung atau di bawah empat mil dari bibir pantai karena gelombang lautnya masih normal, serta memperhatikan kelengkapan alat keselamatan, seperti safety jacket, alat penerangan dan lainnya," ujarnya.

Di sisi lain, Tim SAR Barakuda Pangandaran terus memantau kondisi gelombang laut dan memberikan imbauan kepada nelayan yang hendak berangkat melaut untuk tetap berhati-hati.

Ketua Tim SAR Barakuda Pangandaran Sakio mengatakan bahwa selama Januari 2024 sudah ada 9 kasus nelayan yang mengalami mogok mesin saat berada di tengah laut.

Pasalnya, menurut Sakio, untuk menangkap ikan jenis bawal putih harus melaut di zona tangkap yang sangat jauh di tengah laut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat