/photo/2020/09/22/2344580483.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Gara-gara terlilit hutang piutang pinjaman online, seorang kepala toko minimarket di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, RJ (30) nekad melakukan manipulasi aksi pencurian di toko tempatnya bekerja.
Pelaku yang sudah 9 tahun bekerja disana ini, menggasak uang puluhan juta rupiah dari dalam berankas toko serta barang-barang berharga lainnya. Aksi ini dilakukan dengan mempergunakan kunci cadangan, ketika toko sepi ditinggal pulang seluruh karyawannya.
Untuk menghilangkan kecurigaan dan membuat alibi, pada pagi harinya pelaku datang ke toko seolah-olah tidak mengetahui apa-apa. Ia sempat berpura-pura kaget karena tokonya dibobol maling. Pelaku bahkan datang sendiri ke Polsek Sukarame guna melaporkan kejadian ini.
Baca Juga: BMW Z4 GT3 Ditunjuk Jadi Official Car Kejuaran Balap Simulator di Indonesia
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Hario Prasetyo Seno, mengatakan, dari pelaporan pelaku yang seolah-olah menjadi korban polisi mendapati sejumlah kejanggalan. Seperti halnya kunci gembok toko dan berankas yang yang tidak rusak. Sementara isinya habis dikuras. Kemudian polisi pun menyelidiki kasusnya dan memintai keterangan dari sejumlah orang.
"Kita mintai keterangan dari para saksi, termasuk pelaku yang melapor ke kantor polisi. Lantas kecurigaan mengarah kepada pelaku, yang selama ini dipercaya sebagai kepala toko," jelas Hario, saat merilis pengungkapan kasus ini di Mapolres Tasikmalaya, Selasa 22 September 2020.
Kepada polisi, pelaku akhirnya mengakui segala perbuatannya telah melakukan aksi pencurian terhadap toko tempatnya bekerja. Pelaku nekat melakukan pencurian tersebut akibat terlilit hutang di akun pinjaman online sebesar Rp50 juta.
Baca Juga: Pamer Akun Twitter Difollow Justin Bieber, Vanesha Prescilla: Oh My God!
Dari pengakuan pelaku, jelas Hario, untuk menghilangkan kecurigaan melaporkan kejadian pencurian ini ke Polsek Sukarame. Termasuk pada malam kejadian, pada sekitar pukul 21.30 WIB sebelum toko tutup, pelaku sempat menitipkan kunci toko kepada pegawai lainnya. Hal ini rupanya agar tidak ada kecurigaan terhadap niatnya membobol brankas.