kievskiy.org

Beras Murah SPHP Disebar di Cirebon, Stok 20 Ton Dibanderol Rp10.400 per Kg

Ilustrasi - Petugas memonitor harga beras di Pasar Tambun Kabupaten Bekasi. Pemerintah berencana menggelar operasi pasar murah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok terutama beras.
Ilustrasi - Petugas memonitor harga beras di Pasar Tambun Kabupaten Bekasi. Pemerintah berencana menggelar operasi pasar murah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok terutama beras. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, mendistribusikan 20 ton beras murah SPHP ke desa rawan pangan. Hal itu dilakukan, agar warga setempat bisa membeli komoditas itu dengan harga lebih murah dari pasar.

"Kami menyalurkan beras ini dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang menyasar desa rawan pangan,” ucap Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon Erus Rusmana di Cirebon, Selasa 27 Februari 2024.

Dia menyampaikan, penyaluran beras murah dilaksanakan di Desa Cikeduk, Kecamatan Depok. Sebab dari hasil pemetaan, daerah ini menjadi salah satu lokasi rawan pangan di Kabupaten Cirebon. Menurutnya, dipilihnya desa rawan pangan sebagai lokasi pelaksanaan GPM bertujuan supaya komoditas murah yang tersedia bisa terjual merata kepada warga.

Oleh karena itu, DKPP bersama Bulog Cirebon menyalurkan beras medium jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ukuran lima kilogram yang dijual Rp52.000 per kemasan di Desa Cikeduk.

“Harga beras ini di bawah harga pasar yaitu Rp10.400 per kilogram, sehingga masyarakat lebih mudah untuk membelinya,” kata Erus Rusmana.

Indikator Desa Rawan Pangan

Erus Rusmana menjelaskan, ada beberapa indikator untuk mengidentifikasi sebuah desa dikategorikan rawan pangan. Misalnya, dilihat dari tingkat pendapatan dan perekonomian warga yang rendah, serta cakupan lahan pertanian tidak begitu luas.

Pola semacam ini akan diterapkan untuk menentukan lokasi pelaksanaan GPM di Kabupaten Cirebon.

"Di bulan Februari (2024), kami sudah menggelar GPM di tiga titik. Sejauh ini seperti di Desa Cikeduk, dari pagi antrean warga tidak pernah putus. Artinya respons masyarakat positif. Sangat terbantu," tutur Erus Rusmana.

Dia menambahkan bahwa dalam setiap kegiatan GPM, pihaknya selalu menyediakan komoditas pangan lain seperti cabai, bawang merah, minyak goreng, daging ayam hingga daging sapi. Dia pun memastikan semua bahan pokok itu dijual dengan harga terjangkau, sehingga warga di desa rawan pangan bisa mencukupi kebutuhannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat