kievskiy.org

71 Orang Meninggal di Jabar karena DBD, Ada 7.543 Kasus

Ilustrasi nyamuk demam berdarah.
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. /Antara/Anis Efizudin

PIKIRAN RAKYAT - Hingga 8 Maret 2024, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat sudah mencapai 7.543 kasus dengan 71 kasus kematian. Jika dibandingkan dengan awal tahun 2023, pada tahun 2024 ini kasus DBD di Jabar alami kenaikan.

Berdasarkan laporan Provinsi Jawa Barat, 7.534 kasus itu tersebar di 27 kabupaten/kota. 3 kabupaten/kota dengan kasus tertinggi ada di Kota Bogor dengan 848 kasus, Kabupaten Bandung Barat dengan 840 kasus, dan Kabupaten Subang dengan 691 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr Rd Vini Adiani Dewi mengatakan, jika dibandingkan tahun 2023, secara jumlah tahun ini mengalami peningkatan kasus. Penyebabnya adalah El Nino, kondisi di mana suhu panas dan kering diikuti La Nina yang disertai hujan. Kondisi tersebut memengaruhi perkembangan tempat perindukan nyamuk dan penetasan telur. Hal inilah yang menyebabkan risiko penularan DBD menjadi lebih tinggi.

"DBD ini sebenarnya penyakit sepanjang tahun. Peningkatan DBD ini dipengaruhi perubahan iklim cuaca, kemarin El Nino dan sekarang La Nina basah. Ketika perubahan iklim dari panas ke hujan, lalu hujan ke panas, maka akan meningkat karena banyak genangan air sehingga biasanya DBD ini terjadi di Januari, Februari, Maret April lalu turun di Juli, Agustus, dan September," ucap dr Vini dalam Beja atau Bewara Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat, 8 Maret 2024.

Jangan Ada Genangan Air

Dengan demikian, Vini meminta masyarakat agar tidak membiarkan ada genangan air sedikit pun karena telur nyamuk dapat menetas meski hanya setitik air.

"Perhatikan di lingkungan kita jangan sampai ada tempat yang dapat menjadi genangan air bersih atau air hujan, misalnya penampungan air dispenser, genteng juga, kan ada mangkok juga," ujarnya.

Kewaspadaan harus terus dilaksanakan diingatkan. Jelang pancaroba, Dinkes Jabar telah membuat surat edaran pada akhir tahun kemarin kepada 27 kota kabupaten untuk meningkatkan edukasi ke masyarakat untuk melakukan 3M plus.

"Selain itu ke RS (rumah sakit) dan juga puskesman untuk kewaspadaan. Lalu peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan masyarakat," kata Vini.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat