PIKIRAN RAKYAT - Seluruh ruang isolasi gedung baru pasien corona Mitra Batik RSUD Soekardjo termasuk ruang isolasi beberapa rumah sakit swasta di Kota Tasikmalaya, telah terisi penuh alias overload, oleh pasien Covid-19 sampai Selasa, 29 September 2020.
Untuk itu Pemerintah Kota Tasikmalaya langsung mencari alternatif lain, salah satunya dengan mengoperasikan kembali bangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, sebagai pusat penampungan pasien corona yang tiap harinya semakin membludak.
Baca Juga: Gedung Nusantara I DPR RI Terbakar, Saksi: Api Muncul dari Lift Anggota Dewan, Dipenuhi Kepulan Asap
Apalagi hasil tracing dan tes swab dari berbagai klaster terus dilakukan terutama klaster pesantren, keluarga, dan tenaga medis di Kota Tasikmalaya sehingga dimungkinkan pasien terkonfirmasi covid akan terus bertambah.
"Hari kemarin saja Senin, (28 September 2020) sampai pukul 20.00 WIB malam, dalam sehari ada 33 kasus pasien terkonfirmasi positif corona. Sampai malam proses tracing dihentikan dulu sementara karena hari ini kita akan fokus dulu proses penjemputan 33 pasien positif itu ke ruang darurat di Rusunawa UNSIL," ujar Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman kepada wartawan, Selasa, 29 September 2020.
Budi menambahkan, penuhnya semua ruang isolasi di beberapa rumah sakit di wilayahnya mewajibkan pemerintah daerah untuk mencari bangunan alternatif lain untuk dijadikan ruang perawatan Covid-19.
Baca Juga: Bedah Keunggulan Fitur Toyota Yaris
Pihaknya memprediksi ruangan Rusunawa UNSIL pun akan langsung penuh oleh pasien terkonfirmasi yang akan dirawat karena kapasitasnya hanya sekitar 50 pasien.
"Ruangan rusunawa hari ini juga dipastikan akan langsung penuh dengan pasien yang akan dijemput hari ini. Sehingga kami juga akan mencari alternatif lain, karena dikhawatirkan penambahan pasien Covid-19 tiap harinya akan terus bertambah," ujar Budi.
Budi menambahkan, paling banyak pasien terkonfirmasi positif saat ini berasal dari klaster pesantren (pendidikan).