kievskiy.org

Tujuh Ambulans Bolak-balik Jemput Pasien Covid-19 Tasikmalaya ke Rusunawa Unsil, Isolasi di RS Penuh

Sejumlah ambulans di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, beriringan mengantar pasien positif covid ke tempat isolasi di gedung rusunawa UNSIL, Selasa, 29 September 2020.
Sejumlah ambulans di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, beriringan mengantar pasien positif covid ke tempat isolasi di gedung rusunawa UNSIL, Selasa, 29 September 2020. /Pikiran-rakyat.com/Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, menjemput 33 pasien positif corona dengan menggunakan tujuh ambulans.

Ambulans bolak-balik dari rumah pasien, mengangkut mereka ke Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Universitas Negeri Siliwangi (UNSIL) di Kelurahan Mugarsari Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Selasa, 29 September 2020.

Rusunawa Unsil, mulai hari ini menjadi lokasi isolasi pasien Covid-19 Tasikmalaya.

Bahkan untuk mengangkut pasien positif tersebut, butuh dua kali penjemputan dengan  mobil ambulans, yang setiap mobilnya berisi dua hingga tiga orang pasien.

 Baca Juga: PSBMK Bogor Diperpanjang hingga 31 Oktober 2020, Bima Arya Ungkap Alasannya

"Kita memakai  tujuh ambulans totalnya dengan cara konvoi dua kali penjemputan. Total yang dijemput pasien positif 33 orang dari beberapa tempat yang berbeda. Mereka sebagian besar pasien tanpa gejala atau gejala ringan," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat kepada wartawan, Selasa sore.

Uus menambahkan, mulai hari ini pasien tanpa gejala yang sedang melakukan isolasi termasuk yang dirawat di rumah sakit pun akan dipindahkan ke Rusunawa.

Sebab ujar Uus, ketersediaan ruang isolasi di rumah sakit tidak boleh dalam kondisi penuh untuk mengantisipasi timbulnya pasien dengan gejala proses perawatan.

 Baca Juga: Jangan Dikonsumsi Berlebihan, 5 Makanan dan Minuman Ini Ternyata Bisa Bahayakan Kesehatan

"Kita harus berhitung jangan sampai ada penularan yang tak disadari kalau isolasi mandiri. Apalagi, Kota Tasikmalaya adalah wilayah padat penduduk. Itu punya risiko penularan lebih cepat," kata Uus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat