kievskiy.org

Remaja di Bekasi Tewas karena Perang Sarung, Kepalanya Berlumuran Darah

Ilustrasi. Remaja di Bekasi tewas karena perang sarung.
Ilustrasi. Remaja di Bekasi tewas karena perang sarung. /Pikiran Rakyat/Fian

PIKIRAN RAKYAT - Seorang remaja di Kabupaten Bekasi tewas setelah terlibat dalam perang sarung di bawah Tol Cibitung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. Korban berinisial AA (17) itu tewas dengan luka serius di bagian kepala akibat benturan benda tumpul.

“Korban AA mengalami luka di bagian kepala yang langsung tak sadarkan diri setelah peristiwa ini,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Barat, Gurnald Patiran, Minggu, 17 Maret 2024.

Perang sarung adalah permainan yang kerap dilakukan anak-anak setiap Ramadan. Biasanya, anak-anak memainkan perang sarung selepas tarawih atau setelah salat subuh.

Perang sarung yang menewaskan AA terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2024 sekira pukul 0.30 dini hari WIB. Peristiwa ini melibatkan dua kelompok remaja yang mulanya saling mengajak bentrok di aplikasi pesan WhatsApp.

Berdasarkan hasil penelusuran polisi, kata Gurnald, kedua kelompok saling mengajak bentrok pada Rabu, 13 Maret 2024 malam. Kemudian ajakan itu berujung bentrok fisik di lokasi kejadian pada pertengahan Jumat malam dan Sabtu dini hari.

“Kejadiannya berawal saat korban saudara AA menghubungi saudara NIR via aplikasi WhatsApp berisi ajakan untuk 'perang sarung'. Keduanya lantas saling mengumpulkan teman-temannya,” ucap dia.

Bawa kunci T

Di antara yang terlibat itu, terdapat pelaku MAA yang tergabung dengan kelompok NIR. MAA membekali diri dengan kunci shock berbentuk huruf T saat bentrokan perang sarung.

"Pada saat kembali, pelaku MAA membawa kunci shock berbentuk huruf T lalu ikut berangkat bersama NIR dan kelompoknya kembali ke tempat yang telah disepakati yang ternyata korban dan kelompoknya sudah datang, sehingga perang sarung terjadi," ujar dia.

Di tengah bentrokan, MAA lantas menganyunkan kunci shock ke kepala AA sebanyak tiga kali. AA kemudian tersungkur hingga tak sadarkan diri dengan kepala berlumur darah.

AA sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi karena lukanya serius, nyawa AA tidak tertolong. Di sisi lain, MAA bersama kelompoknya melarikan diri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat