kievskiy.org

Marak Suspek Flu Singapura, P2P Jabar: Tidak Ada yang Positif

Ilustrasi flu Singapura.
Ilustrasi flu Singapura. /Pixabay/Mohamed Hassan

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Rochady Hendra Setia Wibawa memastikan sampai hari ini belum ada temuan kasus flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) yang dikonfirmasi positif di Jawa Barat.

"Yang masuk ke laporan sistem kewaspadaan dini respons suspeknya, sampai terakhir ada 202 suspek HFMD dari 19 kabupaten/kota di Jawa Barat dan tidak ada yang positif," ujar dr Rochady, Selasa, 2 April 2024.

Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya menjalankan program surveilans di antaranya.

"Kita ada sistem pelaporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) dan ini diisi oleh level terkecil seperti puskesmas, sehingga merupakan deteksi dini penyakit-penyakit yang potensial wabah atau KLB salah satunya flu Singapura ini," ucapnya.

Lebih jauh, dr Rochady mengatakan flu Singapura adalah penyakit menular yang umumnya terjadi pada anak-anak usia 5-10 tahun. Namun, penyakit ini lebih rentan menyerang anak di bawah usia 5 tahun.

Penyebab HFMD adalah enterovirus (coxsackievirus A, coxsackievirus B, enterovirus) dan enterovirus 71 (EV71) merupakan patogen yang paling sering menyebabkan komplikasi berat pada penderita HFMD.

"Penyakit ini bukan penyakit berat dan biasanya tidak berbahaya, tetapi sangat mudah menular dengan masa inkubasi 3-7 hari," ujarnya.

Adapun pengobatan flu Singapura yaitu pemberian obat penurun demam dapat dilakukan untuk meredakan gejala demam. Kemudian istirahat secukupnya dan perbanyak minuman dingin untuk mengurangi rasa sakit pada tenggorokan.

"Hindari makanan atau minuman asam dan pedas, untuk menghindari rasa perih pada luka," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat