kievskiy.org

Belum Ada Tindakan Signifikan, Warga Masih Terisolasi Imbas Pergeseran Tanah di Panyindangan Purwakarta

Warga menggotong sepeda motor melewati jalan rusak akibat pergeseran tanah di Kampung Cibodas, Desa Panyindangan Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu. Akibat jalan tak bisa dilewati kendaraan, ribuan warga terisolasi.
Warga menggotong sepeda motor melewati jalan rusak akibat pergeseran tanah di Kampung Cibodas, Desa Panyindangan Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu. Akibat jalan tak bisa dilewati kendaraan, ribuan warga terisolasi. /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim

PIKIRAN RAKYAT - Ribuan warga di Desa Panyindangan, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta terisolasi. Jalan utama ke pemukiman penduduk rusak parah akibat pergeseran tanah yang terjadi sejak tahun lalu hingga saat ini.

Warga menilai belum ada tindakan signifikan dari pemerintah daerah setempat untuk memperbaiki kerusakan jalan tersebut. 

“Katanya belum bisa diperbaiki karena masih terjadi pergeseran tanah,” kata salah seorang warga, Engkong, Kamis, 18 April 2024.

Pantauan di lapangan, jalan yang rusak mencapai sekitar 150 meter termasuk satu jembatan. Lokasinya berada di kawasan persawahan Kampung Cibodas, Desa Panyindangan Kecamatan Sukatani.

Selain merusak jalan dan jembatan yang terbuat dari beton, pergeseran tanah juga disebut merusak bangunan rumah warga. Setidaknya ada dua unit rumah yang rusak paling parah sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke tempat lebih aman.

Engkong mengatakan, kerusakan jalan sudah terjadi sejak pergeseran tanah terjadi pertama kali pada 2023 lalu. Saat itu, beberapa rumah warga juga ikut terdampak bencana tapi tidak sampai menimbulkan korban hingga saat ini.

“Pemda sempat mengirimkan backhoe (alat berat) untuk mengurug tanah ke jalan tapi tidak ada tindakan lebih lanjut. Sekarang kerusakannya semakin parah karena masih sering ada pergeseran tanah apalagi kalau hujan begini,” tuturnya.

Warga setempat sudah berupaya melakukan gotong royong memperbaiki jalan dengan alat-alat seadanya. Namun, hasilnya tidak maksimal apabila tidak dibantu alat berat seperti dulu sehingga mereka berharap pemerintah daerah segera memberikan bantuan.

Selama ini, Engkong meyakinkan jalan tersebut adalah akses utama untuk distribusi barang dan hasil pertanian, mengakses fasilitas kesehatan hingga pendidikan. Setelah mengalami kerusakan parah sejak tiga hari lalu, jalan tidak bisa dilalui sama sekali oleh kendaraan roda empat.

“Kalau sedang hujan, motor juga tidak bisa lewat karena berbahaya. Akibatnya, perekonomian warga terganggu, anak-anak tidak bisa ke sekolah, warga juga susah untuk berobat ke Puskesmas kalau begini terus,” ujar Engkong.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat