kievskiy.org

Banyak Kecelakaan di Waduk Jatiluhur dan Cirata, Polres Purwakarta Makin Sering Patroli

Petugas Kepolisian menyosialisasikan keselamatan bertransportasi saat berpatroli di Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.
Petugas Kepolisian menyosialisasikan keselamatan bertransportasi saat berpatroli di Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu. /Pikiran Rakyat/Hilmi Abdul Halim

PIKIRAN RAKYAT - Meningkatnya frekuensi kecelakaan perairan di Waduk Djuanda (Jatiluhur) dan Cirata, mendorong Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Purwakarta untuk meningkatkan patroli di wilayah tersebut. 

"Sambil melakukan patroli, kami juga memberikan imbauan terhadap pengemudi perahu di Waduk Jatiluhur untuk selalu mengutamakan keselamatan saat melakukan perjalanan,” kata Kepala Polres Purwakarta, Ajun Komisaris Besar Edwar Zulkarnain, Kamis, 20 Juni 2024.
 
Petugas Kepolisian menyosialisasikan keselamatan bertransportasi saat berpatroli di Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.
Petugas Kepolisian menyosialisasikan keselamatan bertransportasi saat berpatroli di Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta beberapa waktu lalu.
 
Menurut data dari Polres Purwakarta, selama 3 bulan terakhir, terjadi kecelakaan beruntun di dua waduk tersebut. Bahkan, pada Juni 2024, terjadi dua kali peristiwa orang tenggelam, padahal sebelumnya hanya satu kali dalam sebulan. Pada 2023, kejadian terjadi 4 kali. Selain itu, terdapat laporan penemuan mayat sebanyak 2 kali dan satu korban tersengat aliran listrik.

Menurut Edwar, tingginya risiko kecelakaan dipicu oleh banyaknya warga yang menggunakan moda transportasi air di wilayah tersebut. "Perahu di Waduk Jatiluhur dan Cirata masih menjadi alat transportasi utama masyarakat untuk keperluan sehari-hari, terutama bagi mereka yang beraktivitas di Keramba Jaring Apung (KJA)," ujarnya.

Upaya pencegahan kecelakaan dilakukan melalui patroli dan sosialisasi keselamatan. Patroli dilakukan di seluruh wilayah Waduk Djuanda dan sebagian Waduk Cirata.

"Petugas patroli akan mengingatkan pengemudi dan penumpang perahu, serta pengguna transportasi air lainnya untuk memperhatikan faktor keamanan, terutama penggunaan pelampung selama dalam perjalanan," kata Kasatpolairud Polres Purwakarta, AKP Darmaji.

Selain itu, petugas juga melakukan pengecekan kelayakan kapal, termasuk alat keselamatan seperti jaket pelampung, ban pelampung, Surat Sungai dan Danau (SKK), dan Surat Asuransi Jasa Raharja.

Darmaji juga mengingatkan para pengguna perairan untuk selalu memperhatikan cuaca dan tidak mencari ikan dengan cara menyetrum karena melanggar hukum.

Dua orang hilang di Waduk Jatiluhur

Peningkatan patroli dilakukan menyusul dua peristiwa orang hilang di Waduk Djuanda atau Jatiluhur pada Minggu, 9 Juni 2024. Korban pertama adalah Herman Suparman (65) dari Kabupaten Bandung Barat yang sedang memancing bersama saudara dan temannya sejak pukul 4.00 pagi.

Saksi mata tidak mengetahui pasti kejadiannya, tetapi mereka melihat korban sudah berada di dalam air dan berusaha menolongnya. Namun, tubuh korban sudah tidak ada di permukaan air saat mereka tiba.

Beberapa jam kemudian, Rizky Multazam (4) juga dilaporkan hilang di Waduk Jatiluhur wilayah Desa Kutamanah Kecamatan Sukasari. Bocah ini diduga tenggelam saat bermain di sekitar kolam jaring apung.

“Orangtua korban mengira anaknya sedang main di sekitar kolam, tapi setelah dicari-cari di sekitar kolam itu, korban tidak ada. Korban diduga tenggelam di sekitar kolam,” tutur Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Purwakarta, Juddy Herdiana.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat