PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Cimahi mulai fokus peningkatan pemeliharaan bangunan rumah susun sewa (rusunawa) di Kota Cimahi. Hal itu memastikan kondisi bangunan layak untuk menampung warga yang membutuhkan hunian sementara.
Pantauan dilakukan Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi didampingi
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Cimahi Endang, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Cimahi Harjono, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Cimahi Adet Chandra Purnama, dan Kepala UPTD Rusunawa Koko Gober.
Lokasi yang dikunjungi mulai dari Rusunawa Cigugur Tengah, Rusunawa Cibeureum, dan terakhir kunjungan ke Rusunawa Leuwigajah. Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi mengatakan, pemantauan dilakukan melihat kebutuhan perumahan di Kota Cimahi yang terus meningkat.
"Salah satu yang perlu diperhatikan, kebutuhan rumah di Kota Cimahi cukup besar. Rusunawa sebetulnya menjadi salah satu solusi, apalagi Kota Cimahi punya di 3 lokasi," ujarnya.
Baca Juga: HUT ke-78 Bhayangkara, Puan Maharani Minta Polri Jadi Garda Terdepan Pemberantasan Judi Online
Kondisi bangunan rusunawa sudah berumur dan rata-rata di atas 10 tahun. Bagian yang perlu diperbaiki seperti cat ulang, serta penambahan sarana prasarana seperti aula untuk pertemuan warga rusun.
"Dari hasil peninjauan, saya melihat masih bisa diperbaiki, kita buat menjadi layak lagi. Memang pemeliharaan dilakukan, tapi diakui bahwa umur bangunan juga 10 tahun ke atas, dan umur utilitas atau sarana prasarana juga ada. Secara umum bisa teratasi dengan pemeliharaan, misalnya untuk jaringan drainase, jaringan limbah, jaringan air minum. Tetapi beberapa perbaikan tetap masih harus dilakukan," katanya.
Meski demikian, Dicky mengapresiasi pengelolaan rusunawa sehingga dapat berkontribusi pada penghargaan untuk Kota Cimahi.
"Saya memberi apresiasi kepada pengelola, dimana Rusunawa Leuwigajah mendapat penghargaan sebagai rusun eco green. Limbahnya kita olah, air limbah hasil olahan bisa dimanfaatkan kembali untuk menyiram tanaman. Jadi istilahnya ada proses yang bisa dilakukan berkelanjutan tanpa harus terus mengeksplotasi air tanah. Saya melihat ini sebagai inovasi yang patut kita apresiasi dari mereka," ucap Dicky.