/photo/2020/10/28/4206777815.png)
PIKIRAN RAKYAT - Kegiatan keagamaan dalam rangka menyambut masuknya bulan rabiul awal atau yang kerap disebut Maulid Nabi Muhammad SAW, di masa pandemi Covid-19 ini boleh dilakukan namun dengan sejumlah pembatasan.
Pembatasan acara maulidan tersebut dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya Mohammad Zen, mengatakan, Pemkot Tasikmalaya mengizinkan kegiatan pengajian atau kegiatan keagamaan di bulan kelahiran nabi Muhammad SAW Rabiul Awal ini, akan tetapi dengan catatan sesuai dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR RI: Pelecehan Agama dan Tokohnya Bukan Bentuk Kebebasan Berekspresi
Seperti tetap menerapkan pola 3M yakni, Menjaga jarak, Memakai masker dan Mencuci tangan dengan menggunakan sabun. Termasuk tidak berkerumun atau tidak sampai menghadirkan masa ribuan jamaah.
"Jadi kami persilahkan untuk di kecamatan-kecamatan menggelar acara maulidan seperti di tingkat DKM dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," jelas Zen, Selasa, 27 Oktober 2020.
Khusus untuk di tingkat kabupaten, dikatakan Zen, pemerintah daerah tidak melaksanakan dengan mengundang orang banyak.
Baca Juga: MBA ITB Raih Penghargaan dalam Ajang Indonesia Digital Popular Brand Award 2020
Sementara itu ditambahkan Asisten Daerah Bidang Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Muksin, jika pemerintah daerah juga sudah membentuk tujuh tim protokol kesehatan dalam menghadapi bulan maulid ini.
Tujuh tim tersebut, terang dia, didalamnya ada tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Dinas kesehatan, Kementrian Agama, forum pondok pesantren, disebar ke wilayah kecamatan untuk mengawasi dan melaksanakan protokol kesehatan.