kievskiy.org

Kapan Puasa Tarwiyah 2022? Catat Jadwal dan Niat Puasanya

Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah /Freepik/jcomp

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Agama (Kemenag) telah menentukan Hari Raya Idul Adha tahun ini jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.

Berdasarkan hasil sidang isbat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022 lalu.
 
Lalu, kapan Puasa Tarwiyah dilaksanakan? Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, berikut jadwal dan niat puasanya.
 
Menurut hasil putusan Kemenag, maka jadwal puasa Tarwiyah bisa dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah atau Jumat, 8 Juli 2022.
 
Adapun keutamaan Puasa Tarwiyah dinyatakan dalam hadits berikut:
 
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين

Artinya : "Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun" (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).
 

Akan tetapi, banyak pendapat menyebut Puasa Tarwiyah masuk dalam puasa Dzulhijjah, sebab tidak ditemukan dalil shahih mengenai pelaksanaan puasa ini.

Kemudian sebagian ahli hadits mempermasalahkan riwayat hadits ini karena memuat seorang perawi yang bermasalah. 
 
Mereka menyimpulkan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan sandaran atau hujjah syar'iyyah.
 
Bila hadits tersebut tidak dapat dijadikan dasar untuk mengamalkan puasa sunnah tarwiyah, terdapat dalil lain yang menganjurkan umat Islam mengamalkan Puasa Tarwiyah.
 
Anjuran untuk mengamalkan Puasa Tarwiyah dapat ditemukan dari dalil umum sejumlah hadits yang mengajak umat Islam untuk beramal saleh terutama pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Berikut ini adalah hadits riwayat Ibnu ‘Abbas ra dalam Sunan At-Tirmidzi:

 
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر
 
Artinya : "Rasulullah saw bersabda, “Tiada ada hari lain yang disukai Allah swt untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini"  (HR At-Tirmidzi).

Hadits lain juga memperkuat anjuran amal saleh pada 10 hari pertama Dzulhijjah. 
 
 
Hadits berikut menunjukkan keutamaan amal saleh yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
 
عن ابن عباس مرفوعا: "ما من أيام العمل الصالح أحب إلى الله فيهن من هذه الأيام" -يعني عشر ذي الحجة -قالوا: ولا الجهاد في سبيل الله؟ قال: "ولا الجهاد في سبيل الله، إلا رجلا خرج بنفسه وماله، ثم لم يرجع من ذلك بشيء
 
Artinya : "Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu'. ‘Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah. Kemudian para sahabat bertanya, Bukan pula jihad, ya Rasulullah? Rasul menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi” (HR Bukhari).
 
Dari berbagai keterangan ini, ulama dari Mazhab Syafi’i menganjurkan umat Islam untuk mengisi 10 hari pertama Dzulhijjah dengan amal saleh, termasuk puasa sunnah tarwiyah 8 Dzulhijjah.

Keterangan ini dapat kita lihat dari pernyataan Syekh M Nawawi Banten berikut:
 
والثامن صوم الثمانية أيام قبل يوم عرفة سواء في ذلك الحاج وغيره

Artinya : "(Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji". (Syekh M Nawawi Banten, Kitab Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 197).

Dalam menjalankan puasa tarwiyah, tentu diwajibkan niat terlebih dahulu di waktu malam hari sebelumnya hingga menjelang waktu Subuh pada hari tersebut.

Adapun niat Puasa Tarwiyah 8 Dzulhijjah adalah sebagai berikut:

 نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ التَّرْوِيَةِ لِلهِ تَعَالَى
 
Nawaitu shauma ghadin ‘an adā’i sunnati yaumit tarwiyah lillâhi ta‘ālā.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat