kievskiy.org

Amalan yang Dianjurkan pada Hari Tasyrik, Haram Berpuasa

Ilustrasi berdoa.
Ilustrasi berdoa. /Pikiran Rakyat/Fian Afandi

PIKIRAN RAKYAT – Seperti Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal, umat muslim juga diharamkan untuk berpuasa pada Hari Raya Idul Adha dan Hari Tasyrik 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Pada hari tersebut, umat muslim justru dianjurkan makan dan minum sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.

Selain itu, ada beberapa amalan yang dianjurkan bagi umat muslim pada Hari Tasyrik, antara lain:

  • Menyembelih hewan kurban

Ibadah sunah yang satu ini khusus diperuntukkan bagi umat muslim yang memiliki harta berlebih. Setelah hewan kurban disembelih, dagingnya harus dibagikan kepada fakir miskin agar dapat menikmati hidangan istimewa.

Hewan kurban yang dipilih juga harus berkualitas baik, sehat, dan gemuk, tidak sakit, tidak pernah digunakan untuk membajak sawah, dan tidak cacat.

  • Berzikir, bertakbir, dan berdoa

Selama Hari Tasyrik, umat Islam dianjurkan untuk terus memperbanyak zikir atau mengucapkan kalimah thayyibah, serta memperbanyak takbir. Amalan yang satu ini juga lebih lengkap jika dibarengi doa untuk mendapat berkah dan kebaikan dari Allah SWT.
Anjuran ini dijelaskan dalam sebuah hadis:

Artinya: "Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah" (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, An-Nasa'i).

Selain itu, Imam Bukhari juga pernah meriwayatkan bahwa Sahabat Umar dan Abu Hurairah mendatangi pasar pada Hari Tasyrik. Kemudian mereka bertakbir dan orang-orang pun mengikutinya.

Dengan melaksanakan amalan-amalan tersebut, umat muslim dapat memperkuat iman dan ketakwaan, serta menjadikan Hari Tasyrik sebagai waktu yang penuh keberkahan dan kebahagiaan.

Dilarang Berpuasa

Hari Tasyrik punya keistimewaan tersendiri bagi umat Islam karena menjemur atau mendendeng daging kurban di bawah teriknya matahari. Namun pada Hari Tasyrik, umat muslim dilarang berpuasa. Mengapa demikian?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat