PIKIRAN RAKYAT - Teri kacang, abon, mi, dan nasi. Makanan tersebut menjadi menu makan siang jemaah embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) 14 asal Kabupaten Karawang.
Mereka sedang melakukan botram di lorong kamar hotel 503 Manazil Al Hour lantai 3 yang menjadi tempat pemondokan selama di Mekah.
Canda tawa mewarnai kegiatan itu. Mereka seolah-olah ingin mengobati kerinduan dengan makan bersama sebagai satu keluarga baru di Tanah Suci. Walaupun seadanya, tetapi tak mengurangi kenikmatan di tengah kebersamaan mereka.
Suasana pun berubah ketika rombongan amirulhaj, yang dipimpin oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, datang mengunjungi mereka. Kegiatan botram itu bubar karena jemaah mengerubungi sang pejabat.
Baca Juga: Takut Tanaman Cabai Dicuri Orang Karena Sedang Mahal, Petani Rela Menginap di Kebun
Secara spontan, jemaah pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang memberikan pelayanan yang baik kepada mereka selama berada di Mekah.
Rombongan amirulhaj memang sengaja mengunjungi akomodasi jemaah di kawasan Misfalah atau sektor 5 yang merupakan "Kampung Jawa Barat", Minggu 3 Juli 2022.
Kawasan tersebut memang seluruhnya diperuntukkan bagi jemaah asal embarkasi JKS. Di Misfalah, terdapat 14 hotel yang digunakan untuk menjadi tempat tinggal jemaah asal Jawa Barat. Tak heran, suasana kesundaan nampak kental di hotel-hotel tersebut.
Jemaah mengobrol dengan menggunakan bahasa Sunda. Bahkan, makanan khas, seperti bala-bala, cilok, tahu isi, pisang goreng, dan bakso pun tersedia di sana.