kievskiy.org

Asal-usul hingga Perkembangan Perayaan Rebo Wekasan

Ilustrasi Rebo Wekasan, Rabu terakhir pada Bulan Safar.
Ilustrasi Rebo Wekasan, Rabu terakhir pada Bulan Safar. /Freepik/Starline

PIKIRAN RAKYAT - Sejarah perayaan Rebo Wekasan dimulai dari proses eksternalisasi yang dilakukan oleh penyiaran agama Islam oleh Sunan Giri bersama Syekh Jamal al-Din Malik.

Tak hanya melalui proses eksternalisasi melalui penyiaran agama Islam, perayaan Rebo Wekasan terbentuk dan semakin berkembang dari konstruksi sosial yang diciptakan oleh masyarakat. Mulai dari eksternalisasi, objektifikasi, hingga internalisasi.

Dalam proses objektifikasi, para ulama dan masyarakat akan melembagakan proses tersebut dengan tradisi perayaan dan ritual sebagai rasa syukur ditemukannya sumber air di desa tersebut. 

Baca Juga: 3 Jenis Inner Voice yang Ada dalam Diri Seseorang, Apa Saja?

Sedangkan, pada proses internalisasi masyarakat berada pada dimensi lain di bawah kesadaran mereka. Mereka akan menganggap tradisi ini menjadi kebutuhan batin yang harus dipertahankan. Proses internalisasi ini telah berlangsung cukup lama dan masih berlanjut hingga sekarang. 

Pada peristiwa Rebo Wekasan, masyarakat, pesantren, pemerintah desa hingga pemerintah daerah terlibat secara aktif dalam melaksanakan, mempraktikkan, serta mengembangkan tradisi.

Di beberapa saat terakhir, Rebo Wekasan kini dikembangkan menjadi sebuah industri. Motif ekonomi dan politik mengambil peran di dalamnya.

Baca Juga: Beli Pertalite Masih Boleh Tanpa Gunakan MyPertamina, Bagaimana Caranya?

Pada mulanya perayaan Rebo Wekasan hanya dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dengan melakukan sholat sunah, mandi, hingga membaca Sholawat Nabi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat