PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Agama (Kemenag) telah berupaya semaksimal menentukan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1444 Hijriah atau tahun 2023 Masehi. Meskipun masih banyak yang menganggapnya masih belum ideal.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. "Kita semua meyakini bahwa ini adalah ikhtiar terbaik kita untuk menjaga keadilan buat 5 juta jemaah haji yang masih dalam posisi antrean," kata Yaqut di dalam ruang Komisi VIII DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 15 Februari 2023.
Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut juga menyatakan, penetapan biaya haji 2023 oleh DPR dan Pemerintah berdasarkan pertimbangan yang matang, yakni dengan melihat kondisi dan situasi yang terjadi di masyarakat.
"DPR dan Pemerintah tidak buta dan tidak tuli. Kita bisa melihat kondisi dan situasi yang terjadi di masyarakat, berikut dengan kemampuan-kemampuan yang dihadapi oleh calon jemaah haji," katanya menegaskan.
Baca Juga: Prakiraan Harga Tiket Konser Suga BTS Agust D Tour di Indonesia Mei 2023
Salah satu Fraksi di Komisi VIII menolak
Komisi VIII DPR dan Kemenag menyetujui biaya haji 2023 sebesar Rp49.812.726. Angka itu lebih rendah dari biaya yang ditetapkan sebelumnya yakni Rp69.193.733. Namun dari semua fraksi setuju, kecuali PKS.
PKS berpandangan bahwa nominal itu masih kemahalan, di tengah kondisi ekonomi masyarakat seperti sekarang ini. Mereka berharap pemerintah dapat lebih baik lagi dalam melakukan tawar-menawar dalam pelbagai komponen biaya haji.
"Kita terlalu loma (murah hati) dan terlalu brah-breh (boros) terhadap orang Arab. Padahal seharusnya bisa dilakukan penawaran yang jauh lebih baik," kata anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf.***